GridStar.ID - Masyarakat kini diminta untuk menjaga jarak dari satu orang ke yang lainnya demi mengurangi penularan virus corona yang hingga saat ini masih cukup mengkhawatirkan.
Bukan tanpa sebab, hal ini dilakukan karena virus yang telah membunuh ribuan orang di seluruh dunia itu bisa menular ke orang lain dengan berbagai perantara.
Bahkan udara bisa menjadi salah satu perantara untuk menginfeksi seseorang.
Beberapa studi untuk virus corona lain seperti SARS dan MERS menunjukkan virus bisa bertahan di permukaan besi, kaca dan plastik selama 9 hari kecuali didisinfektasi.
Pada suhu yang rendah, virus ini malah bisa bertahan lebih lama hingga 28 hari.
Kini studi mengenai virus corona jenis baru ini mulai dilakukan oleh ahli virus National Institutes of Health (NIH) AS Neeltje van Doremalen dan rekan-rekannya.
Virus ini memiliki tingkat waktu bertahan yang berbeda antara satu perantara dengan yang lainnya.
Salah satu benda mati yang bisa menjadi perantara virus ini kerap kita sentuh.
Dan di sinilah benda itu bertahan cukup lama hingga berhari-hari.
Dikutip dari kompas.com, berikut ini deretan benda yang bisa jadi perantara virus corona dan lamanya virus itu bertahan:
1. Udara
Menurut penelitian dari New England Journal of Medicine virus ini bisa bertahan hingga 3 jam setelah dikeluarkan melalui batuk atau bersin di udara.
Virus bisa menjadi airborne selama beberapa jam di udara.
2. Kardus atau kertas karton
Hasil penelitian oleh NIH menemukan bahwa virus SARS-CoV2 dapat bertahan lebih lama pada permukaan kardus atau kertas karton, yaitu hingga 24 jam.
3. Plastik dan stainless steel
Pada plastik dan stainles steel virus akan bertahan lebih lama hingga berhari-hari.Virus ini diketahui bisa bertahan selama 2-3 hari.
Lebih lanjut penelitian menyebutkan virus bisa bertahan selama itu di pegangan pintu, permukaan yang dilapisi plastik dan permukaan keras lainnya.
4. Tembaga
Dalam permukaan tembaga virus bisa bertahan selama sekitar 4 jam.
5. Pakaian dan permukaan lain
Melakukan desinfektasi pada permukaan lain seperti pakaian masih sangat sulit dilakukan, sehingga masih belum diketahui berapa lama virus ini bisa bertahan. (*)