Follow Us

UN 2020 Ditiadakan Karena Virus Corona, Sebagian Siswa Protes hingga Buat Kemendikbud Nadiem Makarim Minta Maaf, Kenapa?

Hinggar - Rabu, 25 Maret 2020 | 07:00
UN 2020 Ditiadakan Karena Virus Corona, Sebagian Siswa Protes hingga Buat Kemendikbud Nadiem Makarim Minta Maaf, Kenapa?
tribunnews.com

UN 2020 Ditiadakan Karena Virus Corona, Sebagian Siswa Protes hingga Buat Kemendikbud Nadiem Makarim Minta Maaf, Kenapa?

GridStar.ID - Pandemi virus corona masih saja menghantui masyarakat di dunia.

Bahkan kini semua aktivitas belajar pun di lakukan di rumah atas kebijakan dari pemerintah.

Hal ini juga memberikan dampak pada Ujian Nasional yang dilakukan di akhir masa sekolah.

Baca Juga: Pemerintah Putuskan Ujian Nasional Ditiadakan, Bagaimana Penilaian Kelulusan Para Siswa Ditentukan?

Akhirnya kebijakan untuk melakukan Ujian Nasional 2020 pun harus dilakukan.

Nadiem menjelaskan dirinya pembatalan UN tertuang dalam surat edaran Mendikbud RI nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19).

Dilangsir dari laman Kemdikbud, sebelumnya hampir setengah SMK se-Indonesia rampung melaksanakan UN di 28 provinsi dengan total peserta sebanyak 729.763 orang (47,17%) di 7.380 sekolah (53,9%).

Baca Juga: HOAX: Mandi dengan Air Hangat dan Semprotkan Uap Panas Pengering Rambut Bisa Membunuh Virus Corona pada Tubuh? Dokter Ahli Buka Suara!

Sementara enam provinsi yang menunda pelaksanaan UN adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, dan Riau, dengan total peserta sebanyak 817.169 peserta di 6.311 sekolah.

"Jadi untuk siswa-siswa SMK yang sebagian telah melaksanakan UN," kata ujarnya dalam Bincang Sore dengan topik Kebijakan Ujian Nasional 2020 di Masa Darurat Covid-19, Selasa (24/03).

Pria yang akrab disapa Mas Menteri ini menjelaskan UN di tahun 2020 ini merupakan bentuk pemertaan dari Kemendikbud, sehingga nilai UN tidak memengaruhi siswa.

Baca Juga: Angin Segar di Tengah Badai Wabah Corona, Jokowi Janjikan Kelonggaran Kredit Setahun Lamanya Gara-Gara Covid-19: Tukang Ojek, Supir Taksi, Nelayan Tak Perlu Bayar Bunga atau Angsuran!

"Seperti Seleksi PPDB yang tidak ada pengaruhnya dengan UN. UN pembukuan pemerintah sebagai pemetaan," tegasnya.

"Dengan barat hati tahun ini, Kemendikbud tidak bisa melakukan pemetaan secara komprehensif lewat UN ini," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Nadiem memberikan apresiasinya kepada pihak-pihak yang telah menggelar UN di tengah situasi merebaknya COVID-19 seperti saat ini.

Baca Juga: Jalani Persalinan di Tengah Wabah Virus Corona, Adik Olla Ramlan Harus Rela Melahirkan Tanpa Didampingi Suami, Cythia Ramlan: Ruang Tunggu Sepi, Tak Ada Keluarga yang Menunggu

"Saya sangat mengapresiasi teman-teman yang melakukan UN di SMK dan saya bisa mengerti ada yang tidak senang melalui ini"

"Mohon maaf kalau ada yang kecewa harus mengerjakannya (UN) karena dengan situasi seperti ini," tandasnya.

Nadiem juga menjelaskan keputusan penundaan UN melewati proses yang sulit.

Baca Juga: Sembuh dari Corona, Peneliti Ungkap Masalah Lain yang Akan Muncul Pada Pasien, di Area Paru-Paru Ada Kantung Berisi Cairan

"Jadi kami setelah kita menganalisia semua risiko dan benefit daripada pelaksanaan UN tahun ini. Kami menyimpulkan bukan dengan cara yang mudah dan berat hati."

"Kami menyimpulkan bahwa pelaksanaan UN terlalu banyak risiko untuk keamanan nyawa siswa dan keluarganya bahkan dan kakek neneknya", ujarnya.

Nadiem melanjutkan, pembatalan ini juga memastikan UN di tahun 2019 adalah ujian nasional yang terakhir.

Baca Juga: Miris! Kekurangan Alat Medis Karena Pasien Corona Membludak, di Italia Pasien di Atas 60 Tahun Direlakan Meninggal

Mengingat di tahun 2021 mendatang UN akan digantikan dengan assessment kompetensi.

"Itu yang kita lakukan kita batalkan buka untuk ditunda karena di tahun 2021 UN sudah berganti dengan assessment kompetensi," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Nadiem juga menyinggung perihal ujian sekolah.

Baca Juga: Selama Ini Dianggap bak Neraka Usai Diduga Jadi Asal Mula Berkembangnya Virus Corona, COVID-19 Bukan Berasal dari Pasar Hewan di Wuhan, Penelitian Kuak Fakta Baru!

Menurutnya ujian sekolah merupakan hak prerogatif sekolah masing-masing

"Jadinya yang dilaksanakan di masing-masing sekolah adalah ujian sekolah dan diserahkan ke kepala sekolah untuk melaksanakannya," ucap Nadiem.

Nadiem juga memastikan, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tidak akan terganggu.

Baca Juga: Terpisah dengan Kedua Orang Tuanya yang Dikarantin Karena Positif Corona, Bocah Ini Curhat Pilu ke Ridwan Kamil: Pak, Aku Kangen Ayah Bunda

Hal tersebut tidak lepas dari sistem zonasi yang telah di laksanakan.

Sedangkan terkait jalur prestasi, Nadiem menegaskan nilai UN tidak berlaku.

"Tapi angka rapotnya, aktivitas ekstrakurikuler siswa tersebut dan lomba-lomba yang berpartisipasi di dalamnya," tuturnya.

Baca Juga: Terus Bertambahnya Kasus Positif Covid-19, Mbak You Sebut Wabah Virus Corona BIsa Lebih 'Ganas' Menyerang Manusia di Kemudian Hari, Mengapa?

Terakhir, Nadiem mengimbau kepada guru-guru dengan adanya kegiatan belajar dirumah tidak hanya berfokus pada pemberian materi saja.

Tapi juga perlu menekankan esensi dan kualitas dari pembelajaran online,

"Kami juga mengajarkan kepada guru-guru tidak hanya memberikan pekerjaan tapi juga membimbing siswa," imbaunya. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunnews.com dengan judul 47 Persen Siswa SMK Terlanjur Ikuti UN, Mendikbud Nadiem Makarim Minta Maaf

Source : tribunnews

Editor : Hinggar

Baca Lainnya

Latest