"Seperti Seleksi PPDB yang tidak ada pengaruhnya dengan UN. UN pembukuan pemerintah sebagai pemetaan," tegasnya.
"Dengan barat hati tahun ini, Kemendikbud tidak bisa melakukan pemetaan secara komprehensif lewat UN ini," imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Nadiem memberikan apresiasinya kepada pihak-pihak yang telah menggelar UN di tengah situasi merebaknya COVID-19 seperti saat ini.
"Saya sangat mengapresiasi teman-teman yang melakukan UN di SMK dan saya bisa mengerti ada yang tidak senang melalui ini"
"Mohon maaf kalau ada yang kecewa harus mengerjakannya (UN) karena dengan situasi seperti ini," tandasnya.
Nadiem juga menjelaskan keputusan penundaan UN melewati proses yang sulit.
"Jadi kami setelah kita menganalisia semua risiko dan benefit daripada pelaksanaan UN tahun ini. Kami menyimpulkan bukan dengan cara yang mudah dan berat hati."
"Kami menyimpulkan bahwa pelaksanaan UN terlalu banyak risiko untuk keamanan nyawa siswa dan keluarganya bahkan dan kakek neneknya", ujarnya.
Nadiem melanjutkan, pembatalan ini juga memastikan UN di tahun 2019 adalah ujian nasional yang terakhir.