Bak Tak Ingin Jadi Tong Kosong Nyaring Bunyinya, Rocky Gerung yang Selalu Kritik Habis Pemerintahan Terang-terangan Mau Gabung Kabinet Jokowi untuk Gantikan Yasonna Laoly

Minggu, 05 Juli 2020 | 15:30
Kolase TribunKaltim.co / Tribunnews/YouTube Rocky Gerung

Bak Tak Ingin Jadi Tong Kosong Nyaring Bunyinya, Rocky Gerung yang Selalu Kritik Habis Pemerintahan Terang-terangan Mau Gabung Kabinet Jokowi untuk Gantikan Yasonna Laoly

GridStar.ID - Belakangan ini rencana perombakan kabinet hangat diperbincangkan.Presiden Joko Widodo sendiri yang menegaskan lantaran tak puas dengan kinerja para menteri.Rocky Gerung terang-terangan mengaku bersedia jadi Menteri Hukum dan HAM untuk gantikan Yasonna Laoly.

Baca Juga: Digebrak Jokowi Sindir Kinerja Menteri, Menkes Terawan Mendadak Kunjungi Kota Surabaya Tinjau Penanganan Covid-19, Langsung Sidak Pasar Bersama Tri RismahariniBahkan hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) pada 10 Januari - 31 Januari 2020 menyatakan Yasonna Laoly layak diganti lantaran kinerjanya buruk.Survei yang dirilis jelang 100 hari Kabinet Jokowi-Ma'ruf pada Sabtu (8/2/2020) silam itu menempatkan Yasonna Laoly yang paling layak digantikan."Kalau publik menyebut ada Menteri yang perlu diganti, maka siapa yang dianggap layak (diganti)?"Baca Juga: Masih Simpang Siur Soal Nama Ahok yang Diisukan Bakal Jadi Menteri Baru, Pihak PKS Beri Usulan ke Presiden: Mestinya Pak Jokowi Lebih Bijak

"Perlu saya sampaikan, yang pertama nama yang muncul adalah Menkumham Yasonna Laoly yang mendapat atensi 36 persen responden," ujar Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah.Sementara pengamat politik Rocky Gerung mengaku bersedia menggantikan Yasonna Laoly di kursi Menteri Hukum dan HAM.Sontak saja pernyataan tersebut mengejutkan, sebab Rocky Gerung terkenal kerap memberikan kritik keras untuk pemerintah Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Beri Peringatan Keras akan Reshuffle Kabinet yang Tak Becus, Politikus Gerindra Ngaku Dapat Bocoran di WhatsApp Nama Menteri Baru, Ada yang Sebut AHY hingga AhokMelansir Tribunnews, Rocky Gerung mengakui akan menerima jabatan Menteri jika tawaran itu datang kepadanya.Hal itu diungkapkan Rocky Gerung saat moderator dalam webinar bertajuk 'Reshuffle: Siapa Layak Diganti dan Menggantikan?' menanyakan kesiapan Rocky Gerung jika ditawari jabatan Menteri hukum dan ham (menkumham)."Saya mau," kata Rocky Gerung dalam webinar bertajuk 'Reshuffle: Siapa Layak Diganti dan Menggantikan?', Sabtu (04/07).Baca Juga: ASN Termasuk TNI dan Polri Bisa Bernapas Lega, Menteri Sri Mulyani Telah Anggarkan Gaji ke-13 dalam APBN 2020, Kapan Tanggal Pencairan?

Meski terang-terangan mengakui mau masuk kabinet Jokowi menggantikan Yasonna Laoly, Rocky Gerung melemparkan satu syarat.Sebagai konsekuensi dirinya menerima jabatan Menteri, Rocky Gerung meminta satu syarat yaitu memiliki hak diskresi untuk membubarkan kabinet.Sebab, Rocky Gerung menilai oligarki memiliki pengaruh kuat dalam setiap pengambilan keputusan politik di Indonesia, termasuk penentuan kursi Menteri.

Baca Juga: Virus Corona Buat Pemerintah Kalang Kabut, Menteri Kesehatan di 7 Negara Ini Sampai Angkat Tangan Pilih Mundur dari Jabatannya hingga Dipecat di Tengah Pandemi"Jadi Menkumham harus punya hak diskresi mengeluarkan undang-undang untuk pembubaran kabinet.Jadi sebagai Menkumham saya akan keputusan pertama membubarkan kabinet.""Dalam negosiasi tukar tambah saya akan bilang kasih saya kewenangan sebagai menkumham atas nama hak asasi manusia saya buat Perppu pembubaran kabinet," imbuhnya.Baca Juga: Istana Unggah Video Jokowi Jengkel sampai Ancam Perombakan Kabinet, Sosok Ini Nilai Langkah Presiden Kurang Elok: Menteri Tertentu Merasa Enggak Enak!

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) menyinggung soal reshuffle saat rapat kabinet paripurna di hadapan para Menteri Kabinet Indonesia Maju pada 18 Juni 2020, lalu.Dalam kesempatan itu, Jokowi mengutarakan rasa kecewanya terhadap kinerja para Menteri yang dinilai tidak memiliki progres kerja yang signifikan."Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya.

Baca Juga: Sampai Dijuluki Menteri Termiskin, Kisah Ironis Ir.Sutami Menteri PU dan Tenaga Listrik Era Soeharto yang Dicabut Listriknya karena Telat Bayar, Gedung DPR RI Jadi Bukti Kehebatan sang InsinyurEntah buat Perppu yang lebih penting lagi.Kalau memang diperlukan.Karena memang suasana ini harus ada, suasana ini tidak, bapak ibu tidak merasakan itu sudah," kata Jokowi lewat video yang diunggah melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (28/06).Lebih lanjut, Presiden mengajak para Menteri ikut merasakan pengorbanan yang sama terkait krisis kesehatan dan ekonomi yang menimpa Indonesia saat di tengah pandemi Covid-19.Baca Juga: Tak Main-Main, Presiden Jokowi Tak Segan Pecat PNS yang Tak Produktif Bekerja, Menteri PAN-RB Sedang Godog Rencana Pemecatan: Supaya Bermartabat!

Jokowi menilai, hingga saat ini diperlukan kerja-kerja cepat dalam menyelesaikan masalah yang ada.Terlebih, Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menyampaikan, bahwa 1-2 hari lalu growth pertumbuhan ekonomi dunia terkontraksi 6, bisa sampai ke 7,6 persen. 6-7,6 persen minusnya.Lalu, Bank Dunia menyampaikan bisa minus 5 persen.

Baca Juga: Istana Unggah Video Jokowi Jengkel sampai Ancam Perombakan Kabinet, Sosok Ini Nilai Langkah Presiden Kurang Elok: Menteri Tertentu Merasa Enggak Enak!"Kita harus ngerti ini. Jangan biasa-biasa saja, jangan linear, jangan menganggap ini normal. Bahaya sekali kita. Saya lihat masih banyak kita yang menganggap ini normal," ucap Jokowi.Sementara itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari menyakini dalam waktu dekat Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) akan melakukan reshuffle atau perombakan kabinet kerjanya.Dilansir TribunWow.com, keyakinan dari M Qodari tidak terlepas adanya sikap marah yang dilakukan oleh Jokowi kepada para Menterinya.Baca Juga: Presiden Joko Widodo Mencak-mencak Tak Puas dengan Kinerja Para Menteri di Masa Krisis Pandemi Covid-19, Rocky Gerung Sebut Cuma Drama Korea dalam Istana: Makin Absurd, Butuh Episode Baru...

Menurut M Qodari, tanpa adanya masalah Covid-19, Jokowi pastinya akan melakukan reshuffle.Ia mengaku sudah melihat pola pemerintahan dari Jokowi seperti yang sudah dilakukan pada kepemimpinan periode pertama.M Qodari kemudian mencontohkan pada tahun 2015 dan 2016 ketika Jokowi juga menggunakan hak prerogatifnya tersebut.

Baca Juga: Bolehkan Sekolah Dibuka, Tapi Hanya Diisi Setengah dari Kapasitas Kelas, Menteri Nadiem: Kesehatan dan Keselamatan Nomor Satu"Saya yakin karena sebetulnya tanpa ada Covid pun Pak Jokowi akan melakukan reshuffle dan itu sudah kita lihat polanya," ujar M Qodari."Tahun 2015 tahun 2016 enggak ada Covid, tetapi Pak Jokowi melakukan reshuffle pada Bulan Agustus," jelasnya.Dirinya memprediksi bahwa kebijakan reshuffle dari Jokowi akan dilakukan pada bulan Juli 2020 atau selambat-lambatnya pada bulan Agustus 2020.Baca Juga: Sudah Ketok Palu Iuran Naik, BPJS Kesehatan Terus-Terusan Merugi, Terawan Bakal Buat Aturan Baru Hanya Akan Layani Kebutuhan Dasar Kesehatan, Ini Penjelasan sang Menteri!

Menurutnya, untuk saat ini, Jokowi tentu sedang mempertimbangkan secara matang dan objektif berdasarkan kinerja dari anak buahnya di lapangan.Termasuk juga menyelesaikan permasalahan politiknya terlebih dahulu supaya situasinya lebih kondusif."Pak Jokowi kan pidatonya kan dirilis pada akhir Juni, sekarang sudah masuk Juli," kata M Qodari.

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Korban PHK, Tangan Kanan Jokowi Minta Perusahaan Rekrut Kembali Karyawan yang Dirumahkan Akibat Covid-19 Jelang New Normal!"Mungkin proses politik yang dibutuhkan untuk menuju reshuffle itu sedang terjadi pada bulan Juli ini dan realisasinya bisa pada bulan Juli ini atau bisa pada bulan Agustus yang akan datang," pungkasnya.Sebelumnya ia juga sempat memberikan prediksi Menteri-Menteri yang kemungkinan bakal dicopot atau diganti.Dikatakannya, bahwa Menteri yang terancam adalah yang berhubungan dengan penanganan Virus Corona.Baca Juga: Sampai Dijuluki Menteri Termiskin, Kisah Ironis Ir.Sutami Menteri PU dan Tenaga Listrik Era Soeharto yang Dicabut Listriknya karena Telat Bayar, Gedung DPR RI Jadi Bukti Kehebatan sang Insinyur

Ia mencontohkan pos-pos seperti masalah kesehatan, bantuan sosial, dan stimulus ekonomi.Meski begitu, ia mengaku tidak mengetahui kemungkinan jelasnya.M Qodari hanya meminta Menteri yang sekarang menempati pos tersebut untuk waspada, terlebih yang sudah mendapatkan sorotan dari Jokowi sendiri maupun masyarakat.

Baca Juga: Angka Kasus Tak Kunjung Merosot, Menteri BUMN Sebut Mahalnya Biaya Perawatan Satu Pasien Corona, Erick Thohir Minta Masyarakat Lakukan Hal Ini saat New Normal: Saya Yakin Negara Kita Bisa!"Saya akui yakin bahwa reshuffle ini akan terjadi, dan itu akan dipengaruhi oleh Covid," ungkapnya."Jadi kalau ditanya Menterinya apa, saya tidak tahu namanya, tidak bisa sebut orangnya. Tetapi pos-posnya terkait dengan kesehatan, bantuan sosial, stimulus ekonomi," terang Qodari."Waspadalah, waspadalah!," tutupnya. (*)Artikel ini telah tayang di kaltim.tribunnews.com yang berjudul Terang-terangan Mau Gabung Kabinet Jokowi, Rocky Gerung Bersedia Jadi Menteri Gantikan Yasonna Laoly

Editor : Hinggar

Sumber : kaltim.tribunnews.com

Baca Lainnya