Salah Alamat! Begini Kronologi Seorang Pasien Corona Menghilang Selama 3 Hari dan Kabur ke Rumah Dukun, Kini Nasib Buruk Menghantui si Dukun

Kamis, 14 Mei 2020 | 17:30
Tribun

Salah Alamat! Begini Kronologi Seorang Pasien Corona Menghilang Selama 3 Hari dan Kabur ke Rumah Dukun, Kini Nasib Buruk Menghantui si Dukun

GridStar.ID-Virus corona masih menjadi momok mengerikan bagi masyarakat di seluruh dunia.

Virus yang disebut-sebut berasal dari kelelawar ini menginfeksi saluran pernapasan manusia hanya dalam hitungan hari.

Tak heran jika banyak pasien yang merasakan ketakutan saat dirinya sudah divonis positif terinfeksi virus ini.

Baca Juga: Bak Angin Segar di Tengah Wabah Virus Corona, Perusahaan AS Sudah Uji Vaksin Covid-19 ke Manusia Mulai 18 hingga 85 Tahun: Ini Capaian Luar Biasa

Bahkan di Indonesia, tak hanya satu dua pasien yang dilaporkan kabur dari rumah sakit.

Alasannya yang bermacam-macam makin menambah kekhawatiran masyarakat yang belum terinfeksi.

Seperti yang dilansir dari Tribun-Timur.com, seorang pasien positif corona dilaporkan kabur dari rumah sakit dan memilih berobat ke dukun.

Baca Juga: Suami Tak Hitung-hitungan Beri Bantuan untuk Tangani Pandemi Virus Corona, Sandra Dewi Mengaku Khawatir dengan Keuangannya, Jawaban Harvey Moeis Bikin Adem

Hal ini terjadi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat beberapa lalu. Ibu inisial E (42) harus dijemput paksa usai kabur saat diisolasi di rumah sakit setempat.

Sempat menghilang tiga hari, akhinya gugus tugas menemukan dan menjemputnya di rumah dukun.

Yap, perempuan paruh baya asal Desa Balekambang, Kecamatan Jonggol ini memilih berobat ke dukun dan menolak menjalani pengobatan di rumah sakit.

Baca Juga: 10 Hari Jelang Lebaran, MUI Keluarkan Fatwa Mengenai Ibadah Salat Idul Fitri di Tengah Pandemi: Boleh Dilakukan di Luar Rumah, Tapi...

Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Puskesmas Sukamakmur Teguh Yudiana mengatakan, awalnya pasien ini memiliki penyakit seperti tuberkulosis (TBC) dan telah menjalani perawatan di rumah sakit swasta.

"Awalnya dia ke rumah sakit untuk berobat karena sakit TBC. Karena selama dirawat tidak ada perbaikan yang signifikan, ditambah lagi ekonominya, akhirnya dia ke dukun," ucap Teguh ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (13/05).

Menurut Teguh, tim medis menyadari bahwa pasien mengalami gejala virus corona seperti sesak napas dan demam.

Baca Juga: Kena Getahnya! Nge-prank Petugas Medis dengan Kejang-kejang dan Mengaku Positif Corona, Gadis Belia Ditangkap, Hukuman Penjara Menanti

Kemudian, pasien tersebut diperiksa dengan rapid test dan hasilnya reaktif.

Ia kemudian dibawa ke lab untuk dilakukan pemeriksaan swab menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) di rumah sakit itu.

Memaksa pulang

Namun pasien memilih pulang ke rumahnya di Jonggol, sambil menunggu hasil swab keluar.

Baca Juga: Tak Sungkan Cium Pipi Mantan Istri Meski Sudah Gandeng Pasangan Baru, Gisel Akui Gading Marten Jadi Lebih Sering Habiskan Waktu di Rumahnya Selama Pandemi Corona, Bakal Kembali Bersama?

"Dia memaksa pulang karena suami dan ketemu sama anaknya juga," ujar Teguh.

Beberapa hari kemudian, hasil swab yang keluar menyatakan pasien positif virus corona.

Petugas kesehatan lantas meminta pasien tersebut untuk segera diisolasi di RSUD Cileungsi.

Baca Juga: China Lagi-Lagi Kecolongan, Kota Ini Terpaksa Kembali Lakukan Lockdown Khawatir Lihat Tanda-Tanda Kluster Baru Virus Corona

Namun pihak keluarga menolak.

"Pihak RS dan puskesmas koordinasi untuk jemput lagi pasien ini. Ditelepon juga sudah, tapi dia menolak untuk dirawat atau isolasi kembali," ucap Teguh.

Teguh mengatakan, karena pasien berisiko menularkan virus, pihak rumah sakit berkoordinasi dengan puskesmas untuk melakukan penjemputan paksa.

Baca Juga: Bukan Masker yang Jadi Alat Terpenting, Ini Indera yang Paling Sering Kecolongan Jadi Pintu Masuk Virus Corona, Segera Pakai Alat Pelindungnya!

shutterstock

Pasien Corona

Menghilang selama 3 hari

Namun saat didatangi petugas, ibu tersebut dan keluarganya sudah tidak ada di kediamannya di Kecamatan Jonggol.

"Jumat sore sudah tidak ada di rumahnya saat mau dijemput. Akhirnya kita cari mulai Jumat sore sampai Minggu itu enggak ketemu, kan bahaya dia positif," kata Teguh.

Setelah dilacak, tim mendapat informasi bahwa pasien tersebut sedang mencari dukun untuk berobat.

Baca Juga: Ahli Wanti-Wanti: Berani Longgarkan PSBB? Jangan Mimpi Corona Berakhir Juni!

Pihak rumah sakit sempat dibuat pusing karena selama tiga hari pencarian, pasien tersebut tak kunjung ditemukan.

"Nah pas hari Senin itu jam 12.00 dapat kabar bahwa pasien ini berobat ke dukun. Memang di Sukamakmur ada dukun yang tenar bisa mengobati segala macam penyakit katanya. Kecurigaan kita benar, ternyata pasien ada di sana setelah kita cek nama dia," kata Teguh.

Menurut Teguh, tim akhirnya berhasil menemukan pasien yang sedang bersama suami dan anaknya di rumah seorang dukun.

Baca Juga: Sudah Ketok Palu, Presiden Joko Widodo Umumkan Iuran BPJS Bakal Tetap Naik Meski Kondisi Ekonomi Rakyat Tak Stabil di Tengah Pandemi Corona yang Melanda Indonesia, Besarannya?

Sebanyak delapan petugas medis mengenakan pakaian alat pelindung diri (APD) langsung menjemput pasien di rumah dukun tersebut.

Pasien bersama suami dan anaknya kemudian dibawa dengan menggunakan mobil ambulans ke RSUD Cileungsi.

Keluarga dan dukun menjadi ODP

Tim Gugus Tugas juga memeriksa kondisi para pasien yang berobat ke dukun. Begitu juga dengan lingkungan sekitar dan ruang pemeriksaan kamar pasien.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong bagi Rakyat Indonesia, Jokowi Resmikan Kenaikan Iuran BPJS di Tengah Wabah Corona, Ini Jumlah Besarannya

"Pas kita ke sana, ternyata mereka kaget dan pengakuannya sudah 2 hari di sana, berbaur dengan warga yang sedang berobat ke dukun, ada sekitar 10 orang. Jadi dukun ini juga menerima rawat inap di sana," kata Teguh.

Sejauh ini, ada 11 orang yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) setelah melakukan kontak dengan pasien.

"Kita sudah tracing pendataan disinfektan, pembagian masker. Nanti rencana kita mau tes kepada 10 orang termasuk dukun itu, kemudian isolasi mandiri itu yang penting," kata Teguh. (*)

Editor : Hinggar

Sumber : Kompas.com, Tribun-Timur.com

Baca Lainnya