Gunakan Bahan Tak Biasa dalam Karyanya, Desainer Arnold Putra Dikecam Karena Pakai Tulang Punggung Anak Manusia

Kamis, 16 April 2020 | 09:30
instagram

Tas yang menggunakan bahan dari kulit buaya dan tulang punggung manusia

GridStar.ID - Orang-orang kreatif memiliki cara tersendiri dalam menuangkan ide-idenya.Bahkan barang yang tak terpakai bisa menjadi mahakarya bagi seseorang.

Tetapi apa jadinya jika tulang manusia menjadi salah satu karya yang dibuat seorang desainer dalam membuat tas?

Hal inilah yang dialami oleh desainer Arnold Putra yang membuat karya dari bahan yang tak biasa.

Baca Juga: Ibunya Terus-terusan Dirundung Sebagai Perebut Suami Orang, Gadis Kecil Ini Curhat Pilu pada Ahmad Dhani Sebut Dirinya Anti Sosial: Kalau di Sekolah, Aku Didiemin Temen

Dikutip dari Kompas.com Arnold Putra, seorang perancang busana asal Indonesia menjual tas tangan yang terbuat dari kombinasi material lidah buaya dan juga tulang punggung manusia.

Lelaki itu mengaku, material tulang punggung manusia tersebut dia dapatkan dari sumber yang etis, dari pasokan medis di Kanada.

Reaksi keras dan kecaman baru muncul setelah lama gambar itu diunggah.

Baca Juga: Benarkah Orang dengan Golongan Darah A Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona? Begini Penjelasan dari Ahli!

Hal itu mendorong laman Insider mengupasnya lebih jauh mengenai asal mula material tas tersebut.

Tas tangan ini adalah karya one-off seharga 5.000 dollar AS atau sekitar Rp 78,5 juta, yang pertama kali dijual pada tahun 2016.

Kreasi tersebut berupa tas tangan bergaya keranjang terbuat dari kulit lidah buaya, dengan pegangan terbentuk dari bagian tulang belakang manusia.

Baca Juga: Bikin Hati Bergetar, Timbun 200 Kg Beras di dalam Rumah Menterengnya yang Berlapis Emas, Ternyata Mamah Dedeh Juga Beberkan Miliki Ritual Harian yang Buat Takjub Alvin Adam

Para ahli mengatakan kepada Insider, mereka percaya material itu asli berasal dari manusia.

Arnold Putra selama ini dikenal sebagai perancang yang hidup dengan gaya flamboyan, penuh dengan perjalanan eksotis, kemewahan, dan selera mode yang tinggi.

Pada 2017, dia dimasukkan dalam kategori salah satu "kolektor mobil paling produktif di Indonesia" oleh situs Tatler Indonesia.

Baca Juga: Sang Istri Hamil Tua dan Jadi Tahanan Kota Gar-Gara Narkoba, Suami Vanessa Angel Harus Putar Otak Cari Nafkah, Usaha Kebab Sampai Jual Barang-Barang Mewah, Butuh Uang?

Dia pun pernah berfoto dengan selebritas fesyen seperti Michèle Lamy di profil Instagram-nya - @arnoldputra.

Lalu, akun Instagram kedua, @byarnoldputra, memuat unggahan lebih rinci tentang lini fesyennya.

Posting di dalam akun itu antara lain, produk tas tangan, yang juga telah dipasarkan untuk dijual di beberapa situs mode.

Baca Juga: Dua Pesohor Telah Sembuh, Satu Lagi Artis Indonesia yang Dinyatakan Positif Virus Corona, Sambil Terbaring di Atas Ranjang Rumah Sakit, Pemeran Serial The East NET TV Sampaikan Pesan yang Mendalam Ini!

Pada akun @byarnoldputra, ditemukan deskripsi yang menyebut, "(Tas) terbuat dari tulang belakang anak yang menderita osteoporosis."

Tentang hal ini, Arnold Putra mengaku kepada Insider bahwa akun tersebut dijalankan oleh orang lain dan dia hanya berkontribusi di dalamnya.

Namun, dia tidak menjawab, -meski telah beberapa kali ditanya, apakah tulang belakang benar-benar milik manusia?

Baca Juga: Ungkap Akhir dari Virus Corona yang Terjadi di Tanah Air, Denny Darko Ramalkan Perubahan Besar di Indonesia, Apa Itu?

Insider lantas menghubungi dua ahli osteopati anak dan menunjukkan gambar-gambar tas itu kepada mereka. Keduanya mengatakan hampir pasti itu dalah tulang belakang

manusia, meski tidak sepakat jika disebut itu berasal dari seorang anak. Dan untuk waktu yang lama, tidak ada yang memperhatikan polemik ini.

Baru kemudian pada tanggal 23 Maret, seorang mahasiswa dan kurator berusia 19 bernama Maxim mengunggah hasil tangkapan layar dari akun @byarnoldputra ke akun Twitter-nya @wqbisabi.

Baca Juga: Tak Pernah Kenyang dengan Hujatan Warganet, Ningsih Tinampi Kembali Berulah Usai Ngaku Ketemu Nabi dan Malaikat, Kini Jual Obat yang Diklaimnya Bisa Sembuhkan Covid-19 Hanya Rp 35 Ribu!

Dari sana, kabar ini mulai dibagikan secara luas, sering disertai dengan beragam kecaman dan kemarahan.

Segera, orang-orang mulai membombardir Instagram Arnold Putra, dan distributor karya tersebut, dengan pertanyaan tentang dari mana bahan-bahan itu berasal.

Lalu, ada juga yang mempertanyakan, mengapa dia akan mengubah tulang belakang manusia menjadi sebuah tas?

Baca Juga: Aurelie Moeremans Bagikan Makeup Wajah Penuh Luka Karena Ikut Challenge, Pakar Mikro Ekspresi Ini Mengaku Geram dengan Tantangan yang Muncul: Itu Bisa Tunjukkin Kepribadian Kamu Sadisme!

Plastinasi manusia dan kulit albino

Satu penjelasan datang dari The Unconventional, yang juru bicaranya menjawab pertanyaan WhatsApp yang dibagikan di media sosial, dan kemudian dikonfirmasi sebagai material asli oleh Insider.

"Dia menukar barang-barang suku-suku kuno dengan barang-barang yang dianggap berharga bagi mereka."

Namun, Arnold Putra mengaku kepada Insider, dia tidak bepergian ke daerah kesukuan ketika koleksi ini dibuat.

Baca Juga: Sekampung Terancam ODP, Dikira Meninggal Sakit Jantung, Jenazah Positif Corona Sempat Dimandikan Warga, Keluarga Adakan Tahlilan 7 Hari Lamanya!

"Metode saya dalam mengumpulkan material tak terkait dengan perjalanan saya ke tempat-tempat itu," kata dia.

Dia lalu mengaku, tulang belakang itu dia dapatkan dari asupan medis dari di Kanada.

Menurut dia, adalah hal yang mungkin untuk membeli tulang manusia dari perusahaan berlisensi.

Perusahaan tersebut biasanya menerima spesimen manusia yang disumbangkan untuk obat-obatan, dan kadang-kadang pula menjualnya sebagai "surplus".

Baca Juga: Selama Ini Simpan Rahasia Rapat-rapat, Akhirnya Masa Lalu Terbongkar, Pedangdut Zaskia Gotik Sebut Baim Wong Mantan Terindah: Dia Selalu Ingatkan Aku Salat Lima Waktu

Pada bagian inilah Arnold mendapatkannya. Namun, dia menolak untuk menunjukkan kontrak jual beli tersebut, dengan dalih dia harus tunduk pada perjanjian non-pengungkapan.

Tas itu, kata dia, merupakan bagian dari koleksi yang belum selesai dan melibatkan bahan serupa yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam pembuatan pakaian.

Sementara, untuk material lidah buaya, dia mengatakan bahan itu adalah produk sampingan dari industri daging dan kulit buaya.

Baca Juga: Ramalannya Jadi Nyata, Titisan Nyai Ratu Kidul Ungkap Ciri-Ciri Reino Barack Jodoh Syahrini, Terungkap Masa Lalu Incess yang Disebutnya Pernah Nikah Diam-Diam dengan Pria Beristri

Selain itu, buaya pun tidak masuk dalam kategori hewan yang terancam punah di AS.

"Butuh sedikit percobaan untuk membuat bahan dari lidah agar rata dan cukup kenyal," kata dia.

Menyusul keributan media sosial atas tas itu, Arnold Putra mengunggah konten lewat fitur Instagram Story yang menyebut -entah serius atau bercanda- koleksinya berasal dari sisa-sisa manusia yang telah diplastinasi.

Baca Juga: Kapan Pandemi Virus Corona Akan Berakhir? Peneliti Ungkap 3 Cara yang Bisa Wujudkannya, Salah Satunya Perilaku Masyarakat yang Harus Diubah

Legalitas pembelian dan penjualan tulang manusia bervariasi di seluruh dunia.

Perdagangan itu legal di banyak negara bagian AS, menurut laman National Geographic.

Praktik ini juga legal di Kanada -pada tahun 2017 jaringan Global News TV memprofilkan SkullStore, toko yang menjual sisa-sisa tubuh manusia.

Situs web toko itu mengiklankan kepala anak yang menyusut, yang dijual dengan harga di bawah 100.000 dollar Kanada.

Baca Juga: Bak Buah Simalakama, Kepergok Menghadiri Resepsi Pernikahan Kapolsek Kembangan, Wakapolri Gatot Eddy Pramono Harus Telan Pil Pahit Dilaporkan karena Langgar Perintah Jokowi

Pemilik toko, Ben Lovatt, mengatakan kepada Insider, pegangan tas berbentuk tulang belakang tersebut memang tampaknya merupakan spesimen medis atau bagian pengajaran yang sudah tak dipakai.

Dia menambahkan, ada sejarah panjang perdagangan tulang untuk pengajaran, juga untuk tujuan budaya, dan pribadi.

Seorang Juru bicara The Unconventional, yang telah mengiklankan tas yang dibuat dari tulang belakang manusia ini sejak 2016 juga angkat bicara.

Baca Juga: Setelah Sembuh dari Virus Corona, Tom Hanks dan Rita Wilson Ungkap Efek Samping yang Dialami Setelah Melakukan Pengobatan: Vertigo hingga Tak Bisa Berjalan

Dia mengatakan kepada Insider, "yang akan saya katakan adalah bahwa saya tidak memaafkan penggunaan sisa-sisa manusia nyata."

Produk tas, serta nomor kontak perusahaan, telah ditarik dari situs web perusahaan sejak posting Twitter mendapat perhatian.

Distributor lain, Not Just A Label (NJAL), juga menjadi tempat bagi Arnold menjual karyanya.

Baca Juga: Bak Hanya Isapan Jempol, Dulu Sesumbar Ngaku Kapok Jadi Budak Narkoba, Kini Tio Pakusadewo Kembali Ditangkap Gunakan Barang Haram Itu :Saya Ingin Taubat, Ini Titik Balik Saya!

Saat ditanya tentang pendirian mereka tentang etika dari karya Arnold Putra, manajer program desain Erica Sabatini berkomentar.

"NJAL adalah platform terbuka bagi para desainer untuk memamerkan desain mereka, dan bebas bagi semua orang untuk membuat akun, NJAL tidak mengganggu atau berinteraksi dengan desainer dalam proses kreatif," kata dia.

Menanggapi kemarahan di dunia maya, Arnold mengatakan, "ini adalah bagian dari proses pembelajaran kreatif yang harus melibatkan oposisi."

Baca Juga: Sebelum Terjerat Cinta Vicky Prasetyo, Zaskia Gotik Mengaku Baim Wong adalah Mantan Terindahnya, Paula Verhoeven Langsung Bereaksi: Kok Baim Mau?

"Jika tidak, itu hanya akan menjadi bentuk validasi berulang," tegas dia.

"Saya tidak berniat untuk menjual habis dan akan terus mewujudkan ide-ide saya."

Segera setelah tweet dengan tas tersebut tersebar luas, Maxim menghapus unggahannya.

Baca Juga: Jangan Ditiru! Viral YouTuber Gunakan Cairan Antiseptik untuk Pembersih Udara Tuai Kecaman Netizen, Ternyata Efeknya Bisa Merusak Paru-Paru!

"Saya membagikannya hanya karena saya pikir itu adalah sesuatu yang harus dilihat orang lain," kata dia kepada Insider.

"Aku tidak percaya dia lolos dengan apa yang telah dia lakukan," sebut Maxim.

instagram
instagram

Kritik dalam instagram Arnold

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulKontroversi Arnold Putra, Bikin Tas Pakai Tulang Belakang Manusia

Tag

Editor : Hinggar

Sumber Kompas.com