Sampai Hati Tolak Pemakaman Jenazah Perawat Positif Corona, Kini Sekampung Gigit Jari Takut Ditolak Saat Butuh Akses Kesehatan: Kami Takut Bila Sakit Tidak Ada yang Mau Merawat

Selasa, 14 April 2020 | 15:30
Kompas.com/Dian Ade Permana

Sampai Hati Tolak Pemakaman Jenazah Perawat Positif Corona, Kini Sekampung Gigit Jari Lantaran Takut Ditolak Saat Butuh Akses Kesehatan: Kami Takut Bila Sakit Tidak Ada yang Mau Merawat

GridStar.ID - Pandemi virus corona masih menjadi masalah besar di Indonesia.

Pemerintah, tenaga kesehatan, maupun masyarakat saling bekerja sama untuk menangani kasus yang terus meningkat tiap harinya.

Namun miris, di tengah perjuangan tim medis berjuang mempertaruhkan nyawa melawang corona, sikap masyarakat justru seakan tak punya hati nurani.

Baca Juga: Diserbu Netizen karena Dianggap Tak Punya Hati Nurani hingga Ditetapkan Tersangka, Ketua RT yang Tolak Jenazah Perawat Covid-19 Ini Sempat Buka Suara: Saya Menangis dengan Kejadian Ini, Apalagi Istri Saya juga Perawat!

Mulai dari perawat yang diusir dari indekosnya lantaran takut membawa virus corona pada sekitar.

Hingga yang lebih parah ialah kabar pemakaman jenazah peraat ditolak oleh warga di Kabupaten Semarang.

Seperti diketahui, Nuria Kurniasih, perawat di RSUP Dr. Kariadi meninggal dunia pada Kamis (09/04) karena terpapar Covid-19.

Baca Juga: Rumah Pak RT yang Tolak Jenazah Perawat Positif Covid-19 Dibanjiri Karangan Bunga dengan Kalimat yang Menohok: Turut Berduka Cita atas Matinya Hati Nurani!

Jenazahnya yang akan dimakamkan di TPU Sewakul mendapat penolakan dari warga.

Setelah viral di media sosial, hingga dilakukan penangkapan terhadap oknum provokator penolakan jenazah.

Kini warga Sewakul takut tak bisa mendapat perawatan kesehatan ketika jatuh sakit.

Tribun Jateng

Ucapan bela sungkawa dari tenaga medis di seluruh Indonesia, atas matinya rasa kemanusiaan warga.

Baca Juga: Geger Bukan Main, Kuburan di Depok dengan Sengaja Jadi Lokasi Dangdutan Sampai Dini Hari Tiap 2 Minggu Sekali, Pak RT Sampai Turun Tangan Tapi Tak Digubris: Kita Anggap Orang Gila Saja!

Melansir Kompas.com, penolakan pemakaman jenazah perawat RSUP Dr. Kariadi Semarang ternyata berimbas ke warga Dusun Sewakul, Kelurahan Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.

"Kejadian itu membuat nama Sewakul jadi buruk, padahal yang menolak itu hanya oknum yang mengaku perwakilan warga," ujar Soleh di TPU Siwarak, Sewakul, Minggu (12/04).

Dampak yang paling terasa, lanjutnya, saat ini adanya kecaman di media sosial.

Baca Juga: Miris, Jenazah Dokter Positif Covid-19 Dimakamkan di TPU Tanpa Peti Mati hingga Tukang Gali Kubur Terpaksa Pakai Bambu dan Tali, Pihak Keluarga Tak Satupun Melayat

"Itu tidak hanya dirasakan individu-individu, tapi semua warga Sewakul," ujarnya.

Namun yang paling dikhawatirkan adalah bila suatu saat ada yang membutuhkan layanan kesehatan dan melihat KTP sebagai warga Sewakul.

"Kami takut juga bila sakit tidak ada yang mau merawat atau saat berobat ditolak," ungkapnya.

Instagram @lambe_turah
Instagram @lambe_turah

Rumah Pak RT yang Tolak Jenazah Perawat yang Positif Covid-19 Dibanjiri Karangan Bunga dengan Kalimat yang Menohok.

Baca Juga: Ahli Forensik Ungkap Bahaya Jenazah Positif Virus Corona Nekat Dimandikan Pihak Keluarga: Mau Disalatkan Monggo, Tapi dari Jauh

Dia meminta kepada seluruh perawat agar tidak menyamakan perilaku warga.

"Kami jujur minta maaf atas kejadian tersebut kepada para perawat di seluruh Indonesia. Jangan semua disamakan, karena penolakan itu dilakukan oleh oknum," paparnya.

Sementara Ketua RW 08 Sewakul, Daniel Sugito mengungkapkan keluarga almarhum Nuria Kurniasih sudah meminta izin kepada dirinya yang juga menjabat sebagai ketua TPU.

Baca Juga: Menyayat Hati! Jauh dari Kata Layak Begini Penampakan Pemakaman Masal untuk Para Jenazah Pasien Positif Covid-19 di TPU Pondok Rangon

"Sudah diizinkan, kami juga mengajak pengurus makam mengajak penggali liang kubur," jelasnya.

Namun, tiba-tiba ada sekelompok orang menolak pemakaman tersebut.

Alasannya, banyak mobil dan orang yang menggunakan alat pelindung diri (APD).

Baca Juga: Beri Siraman Kalbu Lihat Gelagat Warga Tolak Jenazah Covid-19, UAS Ingatkan Suara Hati Kecil Bakal Dipertanggungjawabkan di Akhirat: Tunggulah Kehancuran!

"Saya sudah menjelaskan jenazah ini punya hak yang sama untuk dimakamkan di sini. Apalagi ayah dan pakdenya juga dimakamkan di sini. Tapi perwakilan masyarakat ini tiba-tiba menolak," jelasnya.

Setelah diskusi, keluarga almarhum memutuskan untuk memindah pemakaman ke Kompleks Pemakaman Bergota.

"Kami sudah berupaya agar almarhum bisa dimakamkan di sebelah ayahnya, namun tidak jadi terlaksana," ungkap Daniel. (*)

Editor : Hinggar

Sumber : Twitter, kompas

Baca Lainnya