Tak Banyak yang Tahu! Ternyata Bill Gates Sudah Ramalkan Soal Munculnya Wabah Virus Corona sejak 2018 Silam: Dunia Perlu Mempersiapkan Diri!

Selasa, 14 April 2020 | 08:00
Kompas.com

Tak Banyak yang Tahu! Ternyata Bill Gates Sudah Ramalkan Soal Munculnya Virus Corona sejak 2018 Silam: Dunia Perlu Mempersiapkan Diri!

GridStar.ID- Virus corona atau covid-19 saat ini menjadi momok mengerikan bagi masyarakat dunia.

Bagaimana tidak? Virus yang disebut-sebut berasal dari pasar hewan liar di Wuhan, China ini tercatat telah menginfeksi setidaknya jutaan orang di berbagai belahan dunia, dan puluhan ribu di antaranya meninggal dunia.

Namun siapa yang menyangka bahwa jauh sebelum virus ini menggemparkan dunia, ternyata salah satu orang terkaya di dunia, Bill Gates telah lebih dulu memprediksi mengenai wabah ini.

Baca Juga: Penemuan Terbaru Covid-19! Peneliti Temukan Cara Cepat Diagnosa Virus Corona Tanpa Keluar Rumah, Cuma Pakai Rekaman Suara dan Dikirim Lewat Telepon, Ini Caranya!

Melansir dari Tribun Banyumas, pada 2018,Bill Gates memprediksi akan ada ancaman virus mematikan yang akan menyita perhatian dunia.

Menurutnya, pendiri Microsoft ini, wabah virus mematikan jadi ancaman ketiga terbesar di dunia.

Dua ancaman lainnya yakni perubahan iklim dan perang nuklir. "Dunia perlu mempersiapkan diri terkait wabah yang harus kita persiapkan sebagaimana kita mengantisipasi perang," ucap Bill Gates seperti dikutip dari Business Insider, Senin (27/01).

Baca Juga: Mendengar Gunung Anak Krakatau Erupsi Saat Virus Corona Terjadi, Siwon Super Junior Ungkap Kekhawatirannya: Keluarga Indonesia...

Pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China, virus corona saat ini sudah merebak ke belasan negara di berbagai belahan dunia. Virus yang disebut mirip Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) ini telah menjangkiti 1.300 orang dan membunuh 56 orang di China.

Ia menyamakan wabah corona saat ini dengan wabah flu yang terjadi di tahun 1918 yang menewaskan jutaan penduduk bumi. Masa inkubasi virus tersebut antara 1 hingga 14 hari.

Kemungkinan jumlah kasusnya akan terus meningkat. Coronavirus baru, imbuhnya juga menular selama inkubasi yang berbeda dari SARS.

Baca Juga: Ahli Tarot Ini Minta Waktu 10 Hari Buktikan Ramalannya, Kondisi Virus Corona di Seluruh Dunia Bakal Turun Drastis, Tapi di Indonesia Kondisinya akan Seperti Ini!

Sebelum ramai ditemukannya virus corona ini, China pernah digegerkan oleh SARS pada 2003-2004. Saat itu epidemi SARS disebabkan oleh kebiasaan orang China memakan musang.

Kasus pertama SARS di dunia tercatat di Guangdong pada November 2002. Dilansir dari Organisasi Kesehatan Dunia, Centers for Disease Control and Prevention (CDC), SARS membunuh hampir 800 orang di dunia.

Tidak hanya itu saja, virus H5N1, flu burung juga muncul di China pada 1997. Pertama kali terdeteksi pada angsa di Cina dan bermutasi ke manusia dari unggas yang terinfeksi.

Baca Juga: Bak Angin Segar di Tengah Pandemi, Ini 5 Cara Presiden Jokowi dalam Selamatkan Nasib para Pekerja Selama Wabah Virus Corona yang Diputus Hubungan Kerja

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tengah melakukan sidang apakah penyebaran virus corona ini bisa dikategorikan masuk sebagai situasi darurat yang perlu jadi perhatian dunia atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).

NY Post

Ilustrasi virus

Kasus pertama virus corona terjadi pada 8 Desember 2019 lalu. Virus tersebut dengan cepat menyebar dan menyebabkan banyak orang terkena pneumonia akut.

Pemerintah China menduga, virus tersebut bermula dari konsumsi hewan liar yang ada di pasar hewan di Kota Wuhan. Berbagai negara meningkatkan kewaspadaannya.

Baca Juga: Selama Ini Keliru Ternyata Sosok Ini Bukanlah yang Pertama, Ustaz Abdul Somad Ungkap 10 Tahun Lalu Ada Seorang Ulama yang Pernah Prediksi Soal Virus Corona! Siapa Sosoknya?

Orang-orang yang baru saja pergi dari Wuhan dan China diperiksa secara intensif, bahkan saat ini ditingkatkan menjadi tindakan isolasi. Virus corona diketahui telah menyebar ke 13 negara.

Negara-negara tersebut adalah Kanada, China, Jepang, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, Vietnam, Nepal, Perancis, dan Australia. Corona adalah virus yang menyerang sistem pernafasan manusia.

Gejala awalnya mirip seperti flu biasa yang diawali dengan demam, pusing, batuk, pilek, radang tenggorokan dan badan lemas. Namun seiring berjalannya waktu virus ini menyebabkan pneumonia ganas yang mematikan.

Baca Juga: Semoga Jadi Pertanda Baik, Wirang Birawa Kembali Beberkan Firasatnya Mengenai Vaksin Virus Corona yang Mulai Diuji Pada Manusia: Tanda Itu Datang

Bill Gates sendiri dikenal sebagai miliader yang sangat mengkhawatirkan ancaman virus pada populasi manusia. Lewat Bill & Melinda Gates Foundation, yayasan Bill Gates itu sudah menyumbangkan dana triliunan rupiah untuk Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).

Dana hibah tersebut digunakan untuk riset pengembangan vaksin jenis baru untuk virus corona yang berasal dari Wuhan, 2019-nCoV.

Sebagai informasi, hibah tersebut merupakan bentuk kemitraan antara Inovio dengan CEPI, dimana perusahaan vaksin tersebut diberikan dana hingga 56 juta dollar AS untuk pengembangan beberapa vaksin lain seperti vaksin MERS hingga demam Lassa.

Baca Juga: Di Indonesia Warga Kerap Tolak Pemakaman Korban Virus Corona, Nasib Jenazah Pasien Covid-19 Justru Dimuliakan di Madinah, Tempat Pemakamannya Istimewa bak Sahabat Rosul

Dana dari CEPI salah satunya digunakan untuk mempercepat penyelesaian vaksin corona agar bisa diujicobakan ke manusia.

Sebelumnya, masih dengan sokongan dana dari CEPI, perusahaan juga mempercepat uji coba vaksin virus zika ke manusia hanya dalam waktu tujuh bulan, yang diklaim Inovio sebagai pengembangan vaksin tercepat yang pernah dilakukan.

Selain menggelontorkan dana ke Inovio, CEPI juga menghibahkan uang untuk pengembangan vaksin virus baru untuk University of Queensland dan perusahaan vaksin Moderna.(*)

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : Tribun Banyumas

Baca Lainnya