GridStar.ID - Opor ayam menjadi salah satu sajian khas yang kerap kali disajikan setiap lebaran.
Biasanya kita akan membuat opor ayam dengan jumlah yang cukup banyak untuk menjamu tamu yang datang.
Opor akan lebih nikmat dikonsumsi ketika masih hangat.
Namun olahan tersebut tak boleh dipanaskan berulang kali loh!
Dikutip dari Kompas.com, (20/5/2020), ahli gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, Sp.Gz mengatakan bahwa opor ayam tidak boleh dipanaskan berulang karena sajian ini dibuat dari campuran santan.
Hal ini juga berlaku pada rendang. Rista menjelaskan, santan sebenarnya termasuk dalam kategori lemak baik.
Santan kelapa mengandung asam lemak dan triliserida yang mudah dibakar oleh tubuh.
Namun, jika dipanaskan atau dihangatkan berulang kali, lemak pada santan tersebut sayangnya bisa berubah menjadi lemak jenuh.
Lemak jenis ini diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) di dalam tubuh, sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah hingga penyakit jantung.
“Jika masakan yang mengandung santan ini dipanaskan berkali-kali, akan menimbulkan lapisan minyak. Inilah yang menyebabkan masakan tersebut menjadi berbahaya,” jelas Rista saat diwawancara Kompas.com, Selasa (19/5/2020).
Berapa kali maksimal memanaskan opor ayam?
Agar tidak membahayakan kesehatan tubuh, Rista menganjurkan, opor atau rendang hanya boleh dipanaskan maksimal 3 kali saja.
Saat mengonsumsi opor ayam dan rendang juga sebaiknya dibarengi dengan makanan kaya nutrisi lainnya seperti buah dan sayur.
“Saya rasa banyak orang pernah mengalaminya (makan opor dan rendang yang dipanaskan beberapa kali). Ini masih boleh tapi frekuensinya dijaga sekitar 2-3 kali per bulan saja. Namun, jelas akan lebih baik jika masakan bersantan tak dipanaskan,” jelas dia.
Santan tidak boleh dimasak terlalu lama Tidak hanya itu, masyarakat juga penting untuk memperhatikan jika hendak memasak makanan berbahan dasar santan.
Sebab, masakan yang berbahan santan sebaiknya jangan terlalu lama dimasak.
Jika santan dimasak terlalu lama, maka lemak baik yang terkandung dalam santan kelapa bisa menjadi sumber lemak jenuh.
“Santan sebaiknya dimasukkan terakhir (ke panci atau wajan) atau yang terpenting jangan dibiarkan terlalu lama di panas,” jelas dia.
Tips menyimpan opor ayam
Selain dipanaskan, ternyata ada cara mudah untuk menjaga kualitas opor ayam agar tidak rusak dan masih layak disantap.
Dilansir dari Kompas.com, (24/5/2020), berikut sejumlah tips untuk menyimpan opor ayam.
1. Simpan dalam kulkas atau freezer
Untuk menyimpan opor ayam kamu bisa menaruh di dalam kulkas.
Pilihan ini cocok kalau kamu akan memakan opor ayam dalam jangka waktu dua hingga tiga hari ke depan.
Opor ayam akan tahan dalam kulkas selama tiga hari, tetapi dengan catatan jangan sering membuka tutup kulkas supaya suhu dalam kulkas stabil.
2. Taruh dalam plastik rapat dan tipis
Kemudian, opor ayam bisa bertahan lama jika Anda memasukkannya ke dalam wadah atau plastik yang tipis agar proses pembekuannya cepat.
Selain itu pastikan wadah opor tertutup rapat agar tidak terkontaminasi dengan aroma lain dari produk yang disimpan di dalam kulkas.
3. Pisahkan ayam dengan kuah opor
Agar lebih awet kamu bisa memisahkan ayam dan kuah opor dalam wadah yang berbeda. Kemudian masukkan ke dalam kulkas atau frezeer.
Baca Juga: Tetap Langsing saat Lebaran, Tips Agar Berat Badan Tak Naik Ketika Puasa Usai
Pemisahan kuah Opor dan ayam ini bertujuan supaya keduanya bisa matang merata ketika dihangatkan.
4. Jangan sampai tersentuh tangan
Usahakan sebelum dan sesudah menyimpan opor ayam jangan sampai opor ayam tersentuh oleh tangan.
Sebab tangan yang bersentuhan dengan opor ayam bisa menjadi saluran pengantar bakteri dan bisa masuk ke dalam hidangan tersebut.
Bakteri itu juga bisa membuat opor ayam cepat basi. Itulah penjelasan mengapa opor ayam tidak boleh dipanaskan berulang kali dan sejumlah tips untuk menyimpan opor ayam agar tetap fresh dan tidak mudah basi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulOpor Ayam Tidak Boleh Dipanaskan Berulang Kali, Ini Alasannya...