Larangan mudik diterapkan mulai 6-17 Mei 2021 guna mencegah lonjakan kasus Covid-19.
Lantas, bagaimana pandangan ahli mengenai mudik Lebaran 2022?
Pandangan ahli Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman menganalisis, arus mudik saat ini akan sulit untuk dihindari.
Penyebabnya, tahun ini adalah Lebaran tahun ketiga sejak pandemi menyerang dan hasrat masyarakat untuk melakukan mudik Lebaran akan semakin besar.
“Secara realistis arus mudik saat ini sulit untuk dihindari, dicegah juga sulit. Tahun ketiga ini, animonya besar sekali, semakin besar malahan,” ujar Dicky, saat dihubungi Kompas.com (28/2/2022).
Namun, Dicky berprinsip bahwa setiap potensi yang bisa dicegah lebih baik dicegah.
Menurutnya, jika bisa meminimalisasi pergerakan besar yang kemungkinan memasifkan penyebaran virus corona, itu akan jauh lebih baik.
“Oleh karena itu, jelas kalau anjuran (mudik) jangan ada, melarang saya kira juga sulit,” tuturnya.
Pengetatan dengan vaksinasi
Dicky mengatakan, mudik dapat dilakukan jika tren kasus Covid-19 sudah melandai di daerah-daerah.
Dengan catatan, pemerintah tetap melakukan pengetatan dengan hanya mengizinkan orang berstatus vaksinasi lengkap yang mudik Lebaran.