Follow Us

Bak Petir di Siang Bolong, Ilmuwan China Sudah Klaim Virus NeoCov Jadi Varian Baru yang Lebih Mematikan Usai Munculnya Omicron

Tiur Kartikawati Renata Sari - Minggu, 30 Januari 2022 | 10:31
Tidak semua pasien Covid-19, juga varian yang terinfeksi Varian Omicron, bisa di rawat di Rumah Sakit, jika tidak memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan Kemenkes.
dok. Kogabwilhl via Kompas.com

Tidak semua pasien Covid-19, juga varian yang terinfeksi Varian Omicron, bisa di rawat di Rumah Sakit, jika tidak memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan Kemenkes.

NeoCov adalah kerabat dekat virus penyebab infeksi saluran pernapasan Timur Tengah, MERS-CoV dan beredar di antara kelelawar.

Virus tersebut bersifat zoonosis, artinya, virus corona itu ditularkan antara hewan dan manusia, serta dapat menular melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan hewan.

Dalam penelitian yang diterbitkan pada minggu ini, para ilmuwan Wuhan memperingatkan kan bahwa NeoCov atau Neo Covid dapat menyebabkan masalah, jika ditularkan dari kelelawar ke manusia.

Virus corona tersebut, tampaknya tidak dinetralisir oleh antibodi manusia yang dilatih untuk menargetkan SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, maupun MERS-CoV.

Studi para ilmuwan China yang mengidentifikasi virus ini sebagai Neo Covid menunjukkan, bahwa ada potensi ancaman NeoCov coronavirus menginfeksi manusia, tetapi sejauh ini tidak ada bukti ada indikasi seberapa menular atau fatalnya virus tersebut.

Tes laboratorium juga menunjukkan bahwa kemampuan virus NeoCoV untuk menginfeksi sel manusia buruk.

"Kita perlu melihat lebih banyak data yang mengonfirmasi infeksi pada manusia dan tingkat keparahan yang terkait sebelum menjadi cemas," kata Profesor Lawrence Young, ahli virus di Universitas Warwick, mengatakan kepada The Independent.

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Masyarakat Indonesia, Vaksin Booster Pfizer dan Moderna Ampuh Lawan Omicron hingga 90 Persen, Begini Penjelasannya

Studi pra-cetak ini, kata dia, menunjukkan bahwa infeksi sel manusia dengan virus Neo Covid sangat tidak efisien. Dia menambahkan bahwa apa yang disoroti ini, bagaimana pun juga perlu tetap waspada terkait penyebaran infeksi virus corona dari hewan, terutama kelelawar, ke manusia.

"Ini (studi temuan virus NeoCov) adalah pelajaran penting yang perlu kita pelajari yang membutuhkan integrasi yang lebih baik dari penelitian penyakit menular pada manusia dan hewan," jelas Prof Young.

NeoCov kerabat Mers-CoV

Para peneliti mengungkapkan bahwa, virus NeoCov yang disebut varian baru Covid ini ternyata masih berkerabat dengan Mers-CoV.

Source : kompas

Editor : Grid Star

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular