Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kemendikbud Ristek Hadirkan Konsep "Link and Match" untuk Menyokong Pendidikan Vokasi

Nadia Fairuz Ikbar - Senin, 15 November 2021 | 19:23
Wikan Sakarinto, Dirjen Vokasi
Kompas.com

Wikan Sakarinto, Dirjen Vokasi

GridStar.ID-Sinergi antara pendidikan vokasi dan industri amat penting dalam peningkatan kapasitas serta kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan. Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, Wikan Sakarinto mengatakan, saat ini, koneksi antara keduanya belum begitu optimal.

Sinergi antara pendidikan vokasi dan industri amat penting dalam peningkatan kapasitas serta kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan. Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, Wikan Sakarinto mengatakan, saat ini, koneksi antara keduanya belum begitu optimal.

Salah satu upaya yang harus ditempuh adalah penguatan konsep link and match kepada pelaku industri. Menurut dia, konsep link and match ini terdiri dari delapan standar. Pertama, kurikulum disusun bersama. Wikan mengaku, kurikulum akan di refom agar lebih berat pada pembentukan karakter dan soft skill dari pada hard skill. "Hard skill dan produktif iya, tetapi kita dikeluhkan, karena lulusan kita kurang komunikasi, kurang mampu menghadapi tekanan dunia kerja, kita akan fokuskan kalau kita menyusun kurikulum bersama dengan industri itu soft skill karakternya kuat, hard skill akan otomatis kuat," ucap dia dalam keterangan resminya, Sabtu (17/07).

Baca Juga: Kabar Gembira! Bantuan Kuota Internet dari Kemendikbud Sudah Cair, Tapi Tak Semua Situs Bisa Diakses, Cek Daftarnya di Sini

Menurut dia, konsep link and match ini terdiri dari delapan standar. Pertama, kurikulum disusun bersama.

Wikan mengaku, kurikulum akan di refom agar lebih berat pada pembentukan karakter dan soft skill dari pada hard skill.

"Hard skill dan produktif iya, tetapi kita dikeluhkan, karena lulusan kita kurang komunikasi, kurang mampu menghadapi tekanan dunia kerja, kita akan fokuskan kalau kita menyusun kurikulum bersama dengan industri itu soft skill karakternya kuat, hard skill akan otomatis kuat," ucap dia dalam keterangan resminya, Sabtu (17/07).

Baca Juga: Kuota Internet Gratis Kemendikbud Mulai 7GB hingga 15 GB per Bulan, Cek melalui Link Berikut Ini

Kedua, kata dia, pembelajaran berbasis project riil dari dunia kerja (PBL). Tujuannya adalah untuk memastikan hard skill akan disertai soft skill dan karakter yang kuat.

Ketiga, jumlah dan peran guru, dosen, instruktur dari industri dan ahli dari dunia kerja, ditingkatkan secara signifikan sampai minimal mencapai 50 jam per semester, per program studi.

"Jadi, dosen-dosen dari Kadin harus rutin kita hadirkan di kelas. Sejak semester satu, anak-anak kita sudah diekspos dengan kondisi nyata," tambah Wikan.

Baca Juga: Kuota Internet Gratis 7 GB hingga 15 GB dari Kemendikbud Kembali Disalurkan, Ini Cara dan Syarat Untuk Dapatkannya

Source :Kompas.com

Editor : Grid Star

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x