Lantas, Rhoma Irama menyinggung soal peran manusia yang memperlakukan musik tersebut.
Peran manusia itu akan menjadi penting dalam memvonis musik itu dilarang atau boleh.
"Contohnya, kalau manusia di belakang senjata orang beriman, dia gak akan nembak sembarangan. Begitu juga gitar, pisau, tergantung siapa yang megang gitarnya," imbuh Rhoma Irama.
Tak hanya sekedar berucap, Rhoma Irama bahkan pernah membuat paper berbahasa Inggris soal peran musik dalam Islam.
"Musik itu bisa dijadikan sebagai media komunikasi, media edukasi pendidikan, bahkan untuk dakwah," ucap Rhoma Irama.
Paper yang dibuat Rhoma Irama itu berdasarkan pengalamannya ketika bertemu dengan warga keturunan China yang non- Islam.
Saat bertemu dengan orang tersebut, Rhoma Irama mengaku berderrai air mata menangis.
Orang tersebut mengaku sangat terinspirasi oleh lagu-lagu Rhoma Irama yang selalu mengajarkan kebaikan.
"Buktinya, saya pernah dipeluk sampai ditepuk-tepuk sama orang Chinese yang menghampiri saya. Dia tanya 'kamu Rhoma Irama?' (saya jawab) ya. Terus dia bilang 'Saya senang ketemu sama Anda. Anda adalah guru saya," ungkap Rhoma Irama.