GridStar.ID - Presiden Joko Widodo melakukan pergantian jabatan di tengah waktu kepemimpinannya.
Diketahui Jokowi mengadakan reshuffle beberapa menteri dalam Kabinet Indonesia Maju pada 23 Desember 2020 lalu.
Tak banyak yang tahu, ternyata ada fakta menarik di balik pelantikan tersebut.
FX Hadi Rudiyatmo, Wali Kota Surakarta ternyata mendapat tawaran posisi mentereng di akhir jabatannya.
Namun kenyataannya Rudi justru menolak tawaran sebagai Wakil Menteri PUPR dari presiden.
Yang lebih mengejutkan adalah alasan mengapa Rudi tak mengambil keempatan emas tersebut.
Baca Juga: Kapan Subsidi Gaji Termin 3 Tahun 2021 Bakal Cair? Menteri Ida Fauziyah Beri Penjelasan
Melansir dari Tribun Solo, “Saya pilih Jogo Kali (jaga sungai) saja di Solo hahaha,” gurau Rudy saat ditemui di Lodji Gandrung, Solo, Rabu (27/01).
Itu diguraukannya saat berbincang santai dengan sejumlah wartawan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang menemuinya dalam rangka kegiatan Hari Pers Nasional (HPN).
Rudy menjelaskan “Jogo Kali” lantaran rumah kediamannya di Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo berada di pinggir Sungai Bengawan Sungai.
Artinya, Rudy memilih tinggal di kediamannya kawasan Pucangsawit setelah masa jabatan Wali Kota usai.
“Sudah dihubungi, di WA (whattsap), bahkan ada yang datang ke sini," jelas dia.
"Saya juga sudah diminta datang ke Jakarta sambil membawa baju resmi untuk pelantikan tanggal 23 Desember kemarin bareng Mas Sandiaga,” tambahnya.
Rudy menjelaskannya sambil menyebut beberapa nama yang menghubungi dan mendatanginya.
Nama-nama tersebut merupakan orang kepercayaan Jokowi di Kabinet Indonesia Maju serta orang terdekat Jokowi.
Guna memastikan kebenarannya, Rudy menunjukkan sejumlah pesan WhatsApp dari orang tersebut.
Saat membacanya, memang ada tawaran jabatan Wakil Menteri PUPR serta permintaan datang ke Jakarta.
Sedianya, Rudy dia akan ikut dilantik pada 23 Desember 2020 berbarengan dengan Sandiaga Uno dan para menteri baru lainnya.
Namun, tawaran jabatan tersebut sudah ditolak Rudy karena tidak menginginkannya.
Lebih jauh, Rudy menjelasan penolakan tersebut lantaran dirinya tidak ingin dianggap gila jabatan.
Politisi senior PDIP tersebut juga menjaga perasaan dan perkawanan dengan Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo serta banyak orang.
“Saya tidak gila jabatan, dan saya menjaga perasaan Pak Purnomo yang telah bersahabat selama delapan tahun dalam suka dan duka memimpin Kota Solo,” papar dia.
Seperti diketahui, pasangan Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo dan Wakil Walikota Solo Solo Achmad Purnomo bakal memasuki akhir masa jabatan (AMJ) pada 17 Februari 2021.
"Ukuran hidup kita itu tak hanya ditentukan jabatan, masih banyak karya kita yang lain ," ucap dia.
"Saya jadi Jogo Kali saja, mendirikan padhepokan di pinggir Kali Bengawan Solo, saya masih bisa membantu membangun Kota Solo,” kelakarnya.
"Namanya Gerli, pinggir kali," guraunya tertawa lepas.
(*)