GridStar.ID- Vaksinasi perdana covid-19 dimulai hari ini, Rabu, (13/1/2021) di Istana Negara.
Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang menerima suntik vaksin covid-19 Sinovac.
Disusul jajaran para menteri dan influencer, vaksinasi perdana ini disiarkan langsung dalam YouTube Sekertariat Negara.
Raffi Ahmad juga menjadi salah satu wakil dari kaum milenial yang mendapatkan vaksinasi perdana.
Lantas, bagaimana dengan vaksin yang digunakan untuk masyarakat umum?
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor H.K.01.07/Menkes/9860/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease (Covid-19), pemerintah menetapkan enam jenis vaksin untuk proses vaksinasi di Tanah Air.
Baca Juga: Berbeda dari Jokowi, Ma'ruf Amin Justru Tak Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac, Ini Alasannya
Vaksin tersebut termasuk: PT Bio Farma (Persero), Astra Zeneca, China National Pharmaceitical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer and BioNTech, dan Sinovac Biotech Ltd.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi mengungkap ada 107 juta penduduk kelompok prioritas vaksinasi, termasuk:
1. Garda terdepan: Petugas medis, paramedis contact tracing, TNI/Polri, dan aparat hukum sebanyak 3.497.737 orang.
Baca Juga: Jokowi Jadi Orang Pertama yang Terima Suntik Vaksin Covid-19, Reaksi Presiden: Tanpa Rasa Sakit!
2. Tokoh agama/masyarakat, perangkat daerah (kecamatan, desa, RT/RW), dan sebagian pelaku ekonomi sebanyak 5.624.0106 orang.
3. Guru/tenaga pendidik dari PAUD/TK, SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi 4.361.197 orang.
4. Aparatur pemerintah (pusat, daerah, dan legislatif) sebanyak 2.305.689 orang.
5. Peserta BPJS PBI (Penerima Bantuan Iuran) sejumlah 86.622.867 orang.
6. Masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya hingga 57.548.500 orang.
Diberitakan sebelumnya, pada Oktober 2020, Bio Farma telah menetapkan harga vaksin Covid-19 Sinovac sekitar Rp 200.000 per dosis seperti dilansir dari Kompas.com.
Harga tersebut lebih murah daripada yang dipasarkan di China, yaitu 29,75 dollar AS atau sekitar Rp 421.000 per dosis.
Sementara itu, vaksin Moderna yang mengklaim memiliki efektivitas 94 persen memiliki harga 37 dollar AS atau sekitar Rp 526.000 per dosisnya.
Lalu vaksin Pfizer/BioNTech yang memiliki tingkat efektivitas 95 persen disebutkan hanya dibandrol 20 dollar AS atau sekitar Rp 283.000 per dosis.
Sedangkan vaksin Johnson & Johnson harganya dipatok 10 dollar AS atau sekitar Rp 141.000, hampir sama dengan harga vaksin Sputnik.
Adapun vaksin AstraZeneca yang dibuat bersama Universitas Oxford dan memiliki efektivitas rata-rata 70 persen, dihargai 4 dollar AS atau sekitar Rp 57.000.
Kemudian vaksin Novavax dipatok dengan harga 16 dollar AS atau sekitar Rp 226.000 per dosis.(*)