Gejala Aneh dan Sangat Unik, Peneliti Ungkap Parosmia Disebut Gejala Baru Covid-19, Apa Itu?

GridStar.ID - Pandemi Covid-19 hingga saat ini belum juga berakhir.

Bahkan saat ini kasus baru Covid-19 semakin bertambah setiap harinya.

Mereka yang terpapar ada yang mengalami beberapa gejala dan ada pula tanpa gejala.

Baca Juga: Sembuh Covid-19 Dalam Waktu Singkat, Ternyata Hal Ini yang Bikin Hati Maia Estianty Teriris saat Jalani Isolasi Mandiri, Ada Apa Gerangan?

Gejala umum yang dirasakan pasien Covid-19 seperti demam, hingga hilangnya indera penciuman.

Namun gejala tersebut rupanya semakin berkembang saat ini.

Bahkan para peneliti mengungkapkan gejala baru yang menurutnya unik dan aneh.

Baca Juga: Terkonfirmasi Positif Covid-19, Giring Hanya Melihat Keluarga dari Balkon Saat Pergantian Tahun: Rasanya Aneh Saja

Para penderita Covid-19 yang berkepanjangan merasakan gejala yang disebut parosmia.

Gejala ini berupa halusinasi mencium bau menyengat seperti bau ikan yang amis, belerang, dan bau manis yang tidak enak.

Dikutip dari Kompas.com, gejala ini diduga adalah gejala virus corona tahap lanjutan.

Baca Juga: Lebih Riskan Terkena Covid-19, Inilah 4 Makanan yang Aman Dikonsumsi untuk Penderita Diabetes

Ahli bedah telinga, hidung dan tenggorokan (THT) di Edge Hill University Medical School Profesor Nirmal Kumar menyebut gejala tersebut "sangat aneh dan sangat unik".

Kumar menyampaikan bahwa di antara ribuan pasien yang dirawat karena anosmia jangka panjang di seluruh Inggris, beberapa di antaranya mengalami parosmia.

Dalam kondisi tersebut, pasien mengalami halusinasi penciuman, di mana indera penciuman terdistorsi dan sebagian besar aroma tak menyenangkan.

Baca Juga: Sesumbar Sedang Persiapkan Diri Sebagai Calon Ibu, Berat Badan Syahrini Kini Naik Drastis hingga 10 Kg, Beneran Hamil?

Pastinya kondisi ini sangat mengganggu pasien dan kualitas hidup mereka akan terpengaruh.

Mereka yang menderita parosmia gejala utamanya adalah merasakan bau busuk yang terus menerus, terutama saat ada makanan.

Mereka mungkin juga akan mengalami kesulitan mengenali beberapa bau di lingkungan karena kerusakan neuron penciuman. (*)