Lalu bagaimana ya jika kesabaran orangtua menipis saat mendampingi anak belajar di rumah?
Heni meminta ayah dan ibu mengambil jeda dengan menjauhi hal-hal yang membuat kesal, belajar menekuni hobi orangtua misalnya memasak, atau juga dengan mendengarkan musik favorit.
Nah, jika suasana hati orangtua membaik dan manajemen stress berjalan dengan lancar, ayah dan ibu siap mendampingi anak lagi.
Lalu, bagaimana ya jika ayah dan ibu menjadi mitra dalam mendampingi anak menciptakan ide kreatif belajar di rumah?
"Skema pendampingan dari ayah berbed-beda. Pertama, ikut terjun langsung menemani anak belajar, beberapa mapel spesialis ayah misal olahraga, dan diskusi bertiga (ortu dan anak). Kedua, dukungan konsumsi misal menggorengkan nugget, mengupas buah, dan lain-lain, diskusi daring," jelas Heni.
Selain itu ada pula tanggapan dari Psikolog kondang, Erfianne S. Cicillia, S.Psi, yang turut menjadi nara sumber dalam webinar ini.
Baca Juga:Belajar dari Film, Ini 5 Tips Atasi Jeratan Friendzone
"Emosi kita pasti berpengaruh pada pola pikir kita dan perilaku kita yang berubah, ada penyesuaian. Pola pikir tentang kesehatan, bekerja, mengasuh anak, komunikasi juga berubah selama pandemi. Perilaku adalah hal yang terlihat dari emosi yang ada dalam diri kita. Hal ini terpaksa diubah selama pandemi termasuk pola pikir dan emosi misal rajin mencuci tangan," papar Erfianne saat menjelaskan tentang Orangtua Kreatif.
"Apa sih yang terjadi dalam keluarga saya? saya dalam keluarga? bagaimana pasangan saya? kondisi keluarga saya? bagaimana anak pertama kedua dan seterusnya? bagaimana pola asuh saya?," ujar Erfianne melemparkan pertanyaan terhadap para peserta webinar untuk lebih mengenal diri sendiri selama pandemi covid-19.
Masalah yang terjadi lebih banyak selama pandemi, misalnya belajar-mengajar, jadwal harian, komunikasi, waktu luang, dan sosialisasi.