Pada penelitian-penelitian sebelumnya, misalnya yang dilakukan oleh National Institutes of Health, remdesivir disebut bisa mengurangi lama masa rawat inap pasien, dari 15 hari menjadi 11 hari.
Hal ini dikarenakan remdesivir dianggap mampu menghentikan replikasi virus yang jika tidak ditekan akan berdampak lebih lanjut pada perjalanan penyakit di tubuh.
"Jika Anda mulai menggunakan remdesivir sejak awal, Anda akan mendapatkan hasil yang lebih baik," kata ahli paru di Northwell Health, Hugh Cassiere.
Sementara itu, dokter dari National Jewish Health, dr. Ken Lyn-Kew menyebut penting untuk terus mempelajari soal remdesivir.
Namun, terlepas dari itu semua, ia mengaku memang benar obat ativirus ini tidak begitu bekerja jika diberikan pada pasien dengan kondisi parah.
"Data menunjukkan remdesivir benar-benar tidak bekerja dengan baik pada pasien yang dirawat di rumah sakit," kata Lyn-Kew. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WHO Sarankan Dokter Tak Gunakan Remdesivir untuk Pasien Covid-19, Kenapa?"