GridStar.ID - Selama beberapa hari terakhir ini beberapa wilayah di Jawa Tengah mengalami cuaca yang cukup terik dibandingkan biasanya.
Sejumlah wilayah di Jawa Tengah seperti Surakarta, Sragen, Sukoharjo dan beberapa daerah lain cuacanya terasa cukup panas.
Bahkan saat malam hari pun hawa panas masih sangat terasa.
Ada yang mengkaitkan hal ini dengan aktivitas Gunung Merapi yang kini berstatus siaga.
Benarkah hal tersebut ada kaitannya dengan aktivitas gunung tersebut?
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Semarang memberikan penjelasan terkait cuaca panas yang terjadi di wilayah Jawa Tengah.
"Cuaca cerah-cerah berawan saat siang hari di tengah musim penghujan ini disebabkan oleh subidensi massa udara kering," ujar Achadi Subarkah Raharjo Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah.
Achadi juga mengungkapkan bahwa suhu panas ini tak ada kaitannya dengan aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang saat ini berstatus siaga.
"Tidak ada korelasi suhu panas yang terjadi saat ini dikaitkan dengan aktivitas gunung berapi," kata dia.
Cuaca panas ini juga akan terasa hingga 10-11 November 2020 nanti.
Tak hanya di Jawa Tengah, panas juga sangat terasa di Yogyakarta.
Menurut Kepala Stasiun Klimatologi Mlati Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) Yogyakarta Reni Kraningtyas menjelaskan, terjadinya suhu panas akhir-akhir ini disebabkan oleh faktor meteorologis.
"Saat bulan November ini posisi matahari berada di sisi selatan bumi, sehingga mengakibatkan pulau Jawa menerima intensitas radiasi yang masih tinggi," jelas dia, Senin (09/11).
Suhu panas ini juga tidak ada hubungannya dengan aktivitas Gunung Merapi. (*)