GridStar.ID - Najwa Shihab menjadi sorotan setelah dirinya dilaporkan pihak berwajib terkait oleh relawan Jokowi.
Hal ini rupanya terkait dengan acara Mata Najwa edisi 'Menanti Terawan' yang sempat mewawancarai kursi kosong, karena menteri Terawan saat itu tak dapat hadir.
Dikutip dari Kompas.com Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Dewi Soembarto mmengungkapkan alasannya ingin melaporkan Najwa Shihab ke Polda Metro Jaya.
"Saya melaporkan Najwa Shihab atas wawancara kursi kosong," ujar Silvia pada Selasa (06/10).
"Menteri Terawan adalah representatif daripada Presiden RI. Perlakuan Najwa Sihab di televisi yang ditonton 269 juta jiwa penduduk Indonesia sangat tidak mendidik," katanya.
Dengan kejadian tersebut, Silvia menuduh Najwa Shihab melakukan cyber bullying.
"Itu menyangkut cyber bullying di mana narasumber tidak hadir itu hak narasumber. Tidak ada kewajiban untuk Menteri Terawan hadir untuk memberikan statement," katanya.
Mengenai laporan yang dilakukukan oleh relawan Jokowi itu, Najwa pun memberikan tanggapannya.
"Saya belum tahu persis apa dasar pelaporan termasuk pasal yang dituduhkan," kata Najwa dalam unggahannya Selasa malam (06/10).
Mengenai perkara yang dilaporkan, Najwa mengaku siap untuk memberikan keterangan ke pihak berwenang.
"Jika memang ada keperluan pemeriksaan, tentu saya siap memberikan keterangan di institusi resmi yang mempunyai kewenangan untuk itu," ujar dia.
Lebih lanjut, Najwa menyampaikan bahwa monolog dengan sebuah kursi kosong kerap kali dilakukan di beberapa negara.
"Di Amerika sudah dilakukan bahkan sejak tahun 2012, di antaranya oleh Piers Morgan di CNN dan Lawrence O’Donnell di MSNBC’s dalam program Last Word," tuturnya.
"Pada 2019 lalu di Inggris, Andrew Neil, wartawan BBC, juga menghadirkan kursi kosong yang sedianya diisi Boris Johnson, calon Perdana Menteri Inggris, yang kerap menolak undangan BBC," ucap Najwa Shihab.
(*)