Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Najwa Shihab Dipolisikan Tim Relawan Jokowi Usai Lakukan Wawancara Kursi Kosong Menkes Terawan: Secara Tidak Langsung Sudah Mendeskritkan Presiden

Yulia Susanti - Selasa, 06 Oktober 2020 | 18:45
Najwa Shihab Dipolisikan Tim Relawan Jokowi Usai Lakukan Wawancara Kursi Kosong Menkes Terawan: Secara Tidak Langsung Sudah Mendeskritkan Presiden
Instagram/Najwashihab

Najwa Shihab Dipolisikan Tim Relawan Jokowi Usai Lakukan Wawancara Kursi Kosong Menkes Terawan: Secara Tidak Langsung Sudah Mendeskritkan Presiden

GridStar.ID - Najwa Shihab beberapa waktu yang lalu melakukan wawancara kursi kosong di acara talkshow Mata Najwa.Tak terima, tim relawan Jokowi leporkan Najwa Shihab ke Polda Metro Jaya pada Senin (05/10).Hal itu dibenarkan oleh Devi Soembarto yang tak lain sang ketua saat dihubungi Warta Kota.

Baca Juga: Lantaran Wawancara Kursi Kosong, Najwa Shihab Terancam Dilaporkan ke Polisi oleh Relawan Jokowi, Apa Alasannya?Selain itu kata Silvia, Najwa Shihab membuat narasi parodi di acara itu."Dan acara itu ditonton 269 Juta rakyat Indonesia. Tentunya ini kurang baik bagi generasi dan masyarakat kita," kata Silvia.Sebagai Ketua Relawan Jokowi Bersatu, kata Silvia, sudah sewajarnya pihaknya menjaga Presiden Jokowi bagi pihak-pihak yang akan mendiskreditkannya.Baca Juga: Ogah Gubris Undangan Najwa Shihab hingga Ditodong Pertanyaan Siap Mundur? Menkes Terawan: Tunggu Tanggal Mainnya!

"Karenanya pelaporan akan kami lakukan ke Polda Metro Jaya, Selasa (10/06) besok," ujarnya.Untuk pasal pelaporan yang akan diterapkan, kata Silvia, pihaknya akan berkonsultasi dahulu dengan kepolisian saat pelaporan Selasa besok."Juga alat bukti apa yang kami bawa, besok saja semuanya kami jelaskan," kata Silvia.

Baca Juga: Hingga Kini Menkes Terawan Masih Belum Menunjukkan Batang Hidungnya Usai Disentil Najwa Shihab, Ternyata Segini Kekayaannya yang Tak Banyak DiketahuiDikecamAdvokat sekaligus pengamat kebijakan publik, Azas Tigor Nainggolan, menyesalkan aksi Najwa Shihab mewawancarai kursi kosong Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.Menurutnya, apa yang dilakukan Najwa justru mencederai citra positif yang sudah tersemat."Saya menyesalkan apa yang dilakukan oleh Najwa dalam wawancara dengan kursi kosong itu, cara itu justru menjatuhkan dan merusak citra positif acara Mata Najwa dan Najwa Shihab secara pribadi sebagai jurnalis," ungkap Tigor kepada Tribunnews, Jumat (02/10).

Baca Juga: Najwa Shihab Minta Pendapat Ahok Jika Dirinya Calonkan Diri Jadi Presiden: Keturunan Arab Seperti Saya Bisa Nggak?

Menurut Tigor, menolak hadir dalam undangan program wawancara hal wajar bagi pejabat publik.Terlebih jika calon narasumber merasa tidak aman dan tidak nyaman.Sebagai seorang aktivis sosial, advokat, dan pengamat kebijakan publik, Tigor mengaku memiliki banyak pengalaman diundang sebagai narasumber oleh media massa elektronik.

Baca Juga: Syahrini Ngomong Ogah Jadi Politisi di Depan Najwa Shihab karena Hal Ini hingga Buat sang Presenter Ngakak: Alhamdulillah Sadar!"Sebagai narasumber, saya tidak selalu memenuhi undangan wawancara terhadap diri saya, seperti waktu tidak cocok atau saat berbenturan dengan acara lain," ungkap Tigor.Tigor juga mengungkapkan penolakan bisa dilakukan karena ada indikasi wawancara yang memiliki maksud tertentu."Ada juga penolakan saya lakukan karena saya curiga, mendapat informasi dan dugaan atau indikasi wawancara tersebut hanya menggunakan saya untuk menjatuhkan orang lain atau ingin memojokan saya sebagai pribadi atau seorang aktivis," ungkapnya.Baca Juga: Najwa Shihab Cecar Banyak Pertanyaan pada Kursi Kosong Saat Menteri Kesehatan Tak Hadir, Ini Makna di Baliknya

Menurut Tigor, indikasi atau informasi tambahan mudah didapat di berbagai media dan dapat digunakan calon narasumber saat membuat keputusan."Atau biasanya juga pihak produser atau tim kreatif acara yang mengundang saya itu akan bertanya dulu tentang sikap saya terhadap isu tertentu. Jika sikap saya pro atau kontra, dan sesuai kepentingan produser maka saya akan diundang untuk menjadi narasumber acara wawancara yang disiapkan," katanya.Tigor berpendapat, cara pendekatan mengenai kepentingan tertentu sudah lazim dan banyak menjadi patokan pemilik acara atau produser acara talkshow.

Baca Juga: Disentil Najwa Shihab Lewat Wawancara Imajinasi dengan Menkes Singgung Soal Covid-19, Siapa Sangka Ini yang Dilakukan Terawan!"Sehingga seorang narasumber yang 'terjebak' akan jadi sasaran dan permainan di acara wawancara tidak sehat juga tidak etis," ungkapnya.Tigor menyebut kondisi dan pengalaman ini banyak membuat pejabat publik, tokoh publik atau narasumber harus hati-hati menerima undangan sebagai narasumber sebuah acara wawancara."Jika si calon narasumber merasa tidak nyaman dan tidak aman atau curiga maka akan menolak bahkan melawan apabila terus dipaksa untuk hadir," ungkap Tigor.Baca Juga: Menkes Terawan Ditantang untuk Mundur oleh Najwa Shihab, 11 Menteri Kesehatan Negara Ini Telah Lebih Dulu Mengundurkan Diri Selama Pandemi Covid-19

Tigor menambahkan, jika tujuan undangan tersebut benar baik dan tidak patut dicurigai, seharusnya produser atau pemilik acara terus meyakinkan narasumber agar mau hadir."Jangan cepat putus asa, emosi, dan memojokkan narasumber yang menolak, menggantikannya dengan kursi kosong serta mempermalukannya," ungkap Tigor.Tigor membagikan cerita jika dirinya sering menolak dan akan menolak undangan jika acara tersebut sudah disusun untuk kepentingan menghantam dirinya atau menggunakan dirinya untuk menghantam pihak lain.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Najwa Shihab Mendadak Mengejutkan Publik Lantaran Ingin Nyalon Jadi Presiden, Ahok Seolah Mendukung: Bisa Dong!"Ya jika kita atau saya merasa tidak nyaman dan tidak aman, sebagai manusia, sebagai calon narasumber maka akan menolak agar tidak membahayakan dirinya serta pekerjaannya," ungkapnya.Tigor juga menilai beredarnya informasi yang menyebut Menkes Terawan sudah mengirimkan Dirjen Kemenkes sebagai penggantinya.Jika hal tersebut benar, Tigor menilai sudah ada itikad baik dari Terawan.

Baca Juga: Dituduh Berselingkuh Hingga Dicerai Ahok, Veronica Tan Justru Masuk Daftar 20 Tokoh Berpengaruh di Indonesia Bareng Najwa Shihab dan Susi Pudjiastuti

"Jika benar Najwa Shihab menolak Dirjen yang diutus dan menukar kehadiran menteri kesehatan Terawan dengan kursi kosong, memperkuat dugaan indikasi undangan acaranya tidak nyaman atau tidak aman," ungkap Tigor.Awal masalahSebelumnya, jurnalis sekaligus presenter Najwa Shihab mengaku sudah berulang kali mengundang secara resmi Menkes Terawan untuk menjadi tamu dalam acara Mata Najwa yang ia pandu.Dilansir Kompas.com, undangan tersebut sudah disampaikan Najwa jauh sebelum dibuatnya video Mata Najwa edisi "Menanti Terawan" di media sosial.

Baca Juga: Pamer Foto Wisuda, Pesona Najwa Shihab Sudah Terlihat Sejak Dulu, Sang Jurnalis Kini Tantang Erick Thohir hingga Nicholas Saputra Tunjukkan Foto Kelulusannya"Hampir tiap minggu selalu kirim undangan. Tiap episode soal pandemi," kata Najwa kepada Kompas.com, Selasa (29/09).Najwa mengatakan, undangan yang ia sampaikan tidak selalu direspons oleh pihak Menkes.Sekalinya dijawab, pihak Menkes mengaku tidak bisa hadir dengan alasan padatnya jadwal.

Baca Juga: Lakukan Impor Jamu Ilegal Hingga Pakai APD saat Kunjungan Kerja, Najwa Shihab Sindir Telak Kinerja Anggota Dewan di Tengah Pandemi Corona"Pernah menjawab bahwa tidak bisa karena jadwal, dan kemudian kami selalu menawarkan agar wawancara diatur menyesuaikan waktu dengan agenda Pak Terawan," ujar dia.Akan tetapi setelah pihak Mata Najwa menawarkan untuk wawancara menyesuaikan jadwal Menkes Terawan, kembali tidak ada jawaban lanjutan dari pihak Menkes."Tapi, tiap minggu kami selalu kirim undangan untuk mengingatkan," ujar Najwa.(*)Artikel ini telah tayang di gridhot.id yang berjudul Polisikan Najwa Shihab Karena Mewawancarai Kursi Kosong Menkes Terawan, Relawan Jokowi Bersatu: Secara Tidak Langsung Sudah Mendeskritkan Presiden

Source :GridHot.ID

Editor : Grid Star

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x