Menurutnya, butuh waktu sekitar satu minggu untuk mengetahui apakah kondisi seseorang akan membaik atau menurun dengan cepat.
"Jika Anda melihat seseorang yang baru saja terpapar dan dites positif, biasanya mereka terlihat sehat. Tetapi kami akan memberi tahu pasien tersebut untuk datang ke rumah sakit jika mereka merasa sesak napas," jelas dia.
"Karena dalam minggu kedua virus itu, orang dapat berubah dari terlihat sangat baik menjadi sangat busuk bahkan hanya dalam 24 hingga 48 jam. Kemerosotannya cepat dan itu yang kami lihat pada Boris Johnson," sambungnya.
Profesor Christine Jekins dari The George Institute for Global Health menjelaskan, sulit untuk menilai risiko Trump tanpa memiliki akses ke catatan medisnya. Akan tetapi, berdasarkan usia Trump, dia mengaku khawatir.
"Ketika Anda melihat Trump, dia terlihat kelebihan berat badan bagi saya dan dia berusia 74 tahun," kata Jekins.
"Saya tidak tahu apakah dia menderita hipertensi atau riwayat glukosa, tapi saya yakin dia adalah tipe orang yang tidak ingin ada yang tahu tentang kerentanan itu," lanjutnya.
Kondisi yang mendasari
Meski mengklaim tidak memiliki kondisi yang mendasarinya, catatan medis yang dirilis Gedung Putih pada Februari 2018 lalu menunjukkan bahwa Trump memiliki penyakit jantung yang umum.
Dikutip dari Telegraph, Jumat (2/10/2020), Trump menjalani scan kalsium koroner sebagai bagian dari pemeriksaan fisik rutinnya dan memiliki skor 133.