Majalah ini bertujuan untuk memberi bacaan bermutu dan membuka cakrawala masyarakat Indonesia.
Intisari juga dibuat sebagai pandangan politik Jakob dan Ojong yang menolak belenggu terhadap masuknya informasi dari luar.
Dalam penerbitannya, Intisari juga melibatkan banyak ahli di antaranya adalah ahli ekonomi Prof. Widjojo Nitisastro, penulis masalah-masalah ekonomi terkenal seperti Drs. Sanjoto Sasstromohardjo, dan sejarawan muda Nugroho Notosusanto.
Berkat pergaulan PK Ojong yang sangat luaslah Intisari berhasil terbit.
Saat itu Intisari terbit dengan tampilan hitam putih dan tanpa sampul.
Intisari mendapat respon yang baik dari para pembaca dan beroplah 11.000 eksemplar.
kehadiran Intisari dianggap masih belum cukup.
Di tahun 1965 Jakob Bersama PK Ojong mendirikan Surat Kabar Kompas.
Saat itu Indonesia sedang berada pada masa pemberontakan PKI.