Suaminya tidak tahu kejadian keguguran itu karena sejak usia kandungan NT tujuh bulan, sang suami bekerja jauh sehingga terpisah dari istrinya.
"Belakangan pelaku (NT) keguguran. Tapi dia enggak beritahu suaminya,” ungkap Kasat Reskrim AKP Polres Kutai Timur, Abdul Rauf, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/9).
NT pun enggan memberi tahu suaminya karena takut diceraikan.
Pada Selasa (1/9) lalu, NT mengatakan pada suaminya ingin menunjukkan bayinya.
“Saat itu pelaku meminta suaminya menunggu di hotel. Dia bilang ke suaminya mau ambil anak mereka di rumah sakit,” terang dia.
Di saat itulah NT datang ke rumah adiknya dengan modus menjenguk bayi yang berusia tiga hari.
NT pun menginap di rumah adiknya. Saat adiknya tidur lelap, NT mengambil kesempatan membawa bayi adiknya bertemu sang suami.
Pukul 23.00 WITA, adik NT terbangun dan kaget melihat bayinya hilang. Dia pun melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.
Tak butuh waktu lama, polisi segera mengetahui keberadaan NT dan menangkapnya.