"Hasil itulah (buat mengembalikan kepercayaan tetangga). Sampai saat ini saya sudah lima kali menjalai swab," katanya.
Kendati demikan, perjuangan Shoddiq bukan saja merawat pasien dan melawan penyakit Covid-19 saja.
Dia harus mencari pekerjaan setelah terkena pemutusan hubungan kerja karena program efisiensi rumah sakit.
Shoddiq mengakui, setelah adanya pasien Covid-19 ruang IGD, rumah sakit itu harus ditutup sementara untuk sterilisasi. Pelayanan berjalan hanya untuk poliklinik.
"Saat itulah rumah sakit sepi, kemudian ada pengurangan. Saya terkena efisiensi. Tapi alhamdulillah sekarang saya sudah bekerja lagi di puskesmas," ucapnya.
Kini, Shoddiq berpesan agar masyarakat benar-benar mematuhi protokol kesehatan agar tidak terinfeksi Covid-19.
"Pesan dari saya untuk masyarakat jaga kebersihan, wajib menggunakan masker, belajar pola hidup sehat dan makan bergizi dan minum vitamin," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cerita Perawat Tangani Pasien Covid-19 Ketika Awal Pandemi Terjadi.(*)