GridStar.ID - Pagi ini (19/08) warga Bengkulu dibuat panik dengan adanya gempa yang terjadi di wilayahnya.
Gempa tersebut pun dirasakan cukup kuat dan terjadi sebanyak dua kali dengan waktu dan lokasi yang cukup dekat.
Gempa dengan magnitudo 6,9 dan 6,8 ini disebut sebagai doublet earthquake.
Rupanya gempa tersebut dirasakan hingga ke negara tetangga, Singapura, dan pernah terjadi 13 tahun yang lalu.
Berikut ini 8 fakta terkait gempa Bengkulu yang terjadi pada Rabu (19/08).
1. Disebut gempa kembar atau "doublet earthquake"
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) Daryono menyampaikan, dua gempa berkekuatan besar itu disebut sebagai gempa "doublet".
"Gempa kembar atau 'doublet earthquake' adalah peristiwa dua gempa yang magnitudo atau kekuatannya hampir sama, dan terjadi dalam waktu dan lokasi yang relatif berdekatan," ujar Daryono saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/08).
2. Dua gempa terjadi dengan selang waktu 6 menit
Berdasarkan catatan BMKG, gempa kembar Bengkulu yang terjadi pada Rabu (19/08) diawali gempa pertama yang terjadi pada 05.23 WIB dengan magnitudo update 6,8 M.
Gempa pertama memiliki episenter di laut pada jarak 169 km arah barat daya Bengkulu dengan kedalaman 24 km.
Sementara, gempa kedua terjadi pada pukul 05.29 WIB dengan magnitudo update 6,9 M dengan episenter di laut pada jarak 78 km arah barat daya Bengkulu Utara dengan kedalaman 86 km.
Daryono mengatakan, dua gempa ini terjadi hanya berselang waktu sekitar 6 menit.
3. Skala IV MMI
Sementara, guncangan gempa paling kuat tercatat terjadi di wilayah paling dekat dengan pusat gempa yaitu di Kota Bengkulu, Bengkulu Utara, Mukomuko, Seluma, dan Kepahiang dalam skala intensitas IV MMI.
Skala intensitas IV MMI artinya getaran dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang.
Ditandai dengan gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
Dengan intensitas tersebut, dilaporkan warga di Bengkulu sempat lari berhamburan keluar rumah akibat panik karena guncangan kuat yang terjadi secara tiba-tiba.
4. Terasa hingga Singapura
Tak hanya itu, BMKG mencatat, guncangan paling jauh yang dirasakan lemah hingga Singapura dan Serpong, yang dilaporkan oleh warga yang tinggal di lantai atas bangunan apartemen.
Daryono menjelaskan, hal ini sangat mungkin terjadi akibat adanya vibrasi periode panjang (long period vibration) dari gelombang gempa.
5. Dipicu aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia
Kemudian, gempa kembar yang terjadi di Bengkulu dipicu oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
Lempeng itu terjadi dengan dislokasi atau patahan batuan yang terjadi pada bidang kontak antar lempeng tepatnya pada Segmen Megathrust Mentawai-Pagai dengan mekanisme sumber sesar naik (thrust fault).
6. Tidak berpotensi tsunami
Diketahui, gempa yang terjadi pagi ini tergolong memiliki kekuatan besar.
Namun, Daryono mengungkapkan, kondisi ini patut syukuri lantaran gempa kembar ini berkekuatan 6,8 M dan 6,9 M sehingga hasil pemodelan tidak berpotensi tsunami.
Umumnya, gempa dengan mekanisme sumber sesar naik dengan kedalaman dangkal jika kekuatannya di atas 7,0 M dapat berpotensi tsunami.
7. Terjadi 8 kali gempa susulan
Berdasarkan hasil monitoring BMKG hingga pukul 08.30 WIB menunjukkan, telah terjadi 8 kali aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo terkecil 3,4 M dan magnitudo terbesar 4,9 M.
8. Pernah juga terjadi pada 2007
Daryono juga menyampaikan, Bengkulu juga pernah diguncang gempa kembar pada 12 September 2007 dan 13 September 2007 lalu.
Kondisi saat itu, Bengkulu dan Mentawai diguncang gempa berkekuatan 8,4 M dan 7,8 M.
"Gempa ini terjadi akibat pecahnya segmen Enggano, yang menjalar dari utara Enggano sampai ujung Siberut," imbuhnya.
Saat itu, gempa mengakibatkan sebanyak 25 orang meninggal dunia dan 92 orang luka-luka. Bahkan, gempa ini dirasakan hingga Singapura, Malaysia dan Thailand. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul8 Fakta Gempa Bengkulu, dari Disebut Gempa Kembar hingga Terasa sampai Singapura