Namun, jika publik sempat lambat sebelum pada akhirnya mengubah perilaku, hal itu tetap dapat mengurangi jumlah kasus, tetapi tidak menunda puncak kasus.
Jika Pemerintah tutup lebih awal, tetapi tidak ada yang mengambil langkah-langkah perlindungan pribadi tambahan, hal ini akan menunda, tetapi tidak mengurangi puncak dalam kasus.
Intervensi tiga bulan akan menunda puncak penyebaran virus, atau paling lama tujuh bulan.
Demikian bunyi kesimpulan dalam penelitian itu.
Jika jarak fisik yang diimbau Pemerintah dikombinasikan dengan kesadaran akan penyakit dan langkah-langkah personal, maka ketinggian puncak pandemi dapat dikurangi.
Bahkan, setelah pemerintah memberlakukan pencabutan imbauan jarak sosial.
"Selain itu, efek kombinasi tindakan yang dikenakan sendiri adalah aditif," tulis para peneliti.
"Secara praktis, ini berarti bahwa Covid-19 tidak akan menyebabkan wabah besar di negara di mana 90 persen populasi menerapkan kebiasaan cuci tangan dan jarak sosial, yang berdampak hingga 25 persen."
Dengan temuan dalam penelitian ini, para ilmuwan berpendapat, Pemerintah harus mendidik masyarakat tentang bagaimana virus corona menyebar.