GridStar.ID - Biasanya orang yang sukses di sebuah bidang akan menginginkan anak-anaknya meneruskan jejaknya.
Namun, ada juga orang tua yang tak berharap anak-anaknya mengikuti jejaknya meskipun ia sukses dalam usaha dan bidang yang dijalaninya.
Nama Taufik Hidayat dan Lin Dan pastinya sudah tak asing lagi di olahraga bulu tangkis, keduanya seakan sudah menjadi legenda di olahraga tersebut.
Dua atlet yang besar dari dunia bulu tangkis ini juga mengaku tak ingin anak-anaknya mengikuti jejaknya sebagai seorang atlet.
Keduanya pun memiliki alasan tersendiri, mengapa mereka tak ingin anak-anaknya terjun sebagai seorang atlet.
Taufik Hidayat yang menjadi atlet tunggal putra sempat meraih medali emas Olimpiade Athena 2004.
Namun ada perjuangan panjang yang harus dihadapinya sebelum menjadi seorang bintang bulu tangkis seperti sekarang.
Ia harus menjalani persaingan yang ketat, hingga bisa menjadi seperti dirinya saat ini.
Berbekal dari pengalaman yang dimilikinya itulah Taufik Hidayat tak ingin memaksakan anaknya menjadi seorang atlet.
"Menjadi atlet bukan hal yang salah," katanya.
Namun ada persaingan yang sangat ketat untuk menjadi atlet, dengan ribuan orang yang memiliki tujuan yang sama.
Ia pun memilih mengarahkan anak-anaknya untuk belajar dan mencari cita-cita yang lain.
Senada dengan Taufik Hidayat, Lin Dan juga memilih tak mengarahkan anaknya sebagai seorang atlet seperti dirinya.
Lin Dan merupakan pemain tunggal putra China yang berhasil menyabet dua medali emas di Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012.
Ia juga menjadi juara dunia, dan mendapat medali emas Asian Games, dan kampiun turnamen tahunan BWF.
Banyak prestasi yang dia dapatkan selama Lin Dan menekuni olahraga ini.
Tetapi hal itu tidak membuatnya tertarik untuk mengajak putranya Xiao Yu mengikuti jejaknya.
Dalam sebuah wawancara, Lin Dan menyampaikan tak ingin anaknya menjadi atlet bulu tangkis seperti dirinya.
Padahal diketahui istri dari Lin Dan, Xie Xingfang juga merupakan seorang atlet seperti dirinya.
"Dia (Xiao Yu) akan dipantau menyeluruh bahkan sebelum bermain. Jangan main, jangan main," kata Lin Dan sambil tertawa.
Ia berharap putranya menekuni olahraga lain yang membuatnya tertarik atau fokus pada hal tertenti dalam membantu pengembangan intelektualitasnya. (*)