Follow Us

Tragis! Tergiur Iklan Loker di Facebook, Nyawa Hasan Hilang di Tangan Mandor, Hingga Ditemukan Polisi di Dalam Peti Pendingin, Pengakuan ABK: Disiksa Pakai Besi dan Kayu

Yunus - Senin, 13 Juli 2020 | 17:45
Mayat ABK ditemukan di dalam peti pendingin di atas kapal, disebutkan karena dianiaya mandor.
KOMPAS.COM

Mayat ABK ditemukan di dalam peti pendingin di atas kapal, disebutkan karena dianiaya mandor.

Baca Juga: Kematian 4 ABK Indonesia di Kapal China Hebohkan Media Korea Selatan, Menlu Jelaskan Kronologi Kematian ABK hingga Tanggapan Keluarga Tentang Pelarungan Jenazah ke Laut

Dia mengatakan, PT MTB yang memberangkatkan para ABK WNI tersebut tidak memiliki izin operasional, yaitu Surat Izin Usaha Perekrutan dan Penempatan Awak Kapal (SIUPPAK) dari Kemenhub dan Surat Izin Perusahaan Penempatan Pekerja Migran (SP3MI) dari Kemenaker.

Berdasarkan catatan DFW Indonesia, sampai saat ini terdapat 27 orang ABK Indonesia yang menjadi korban dari PT MTB dengan status meninggal, hilang, dan selamat.

Abdi menuturkan, kejadian ini menambah daftar korban ABK Indonesia yang direkrut dan dikirim bekerja ke kapal ikan China oleh PT MTB.

Baca Juga: Minum Air Laut hingga Diupah Rp1,7 Juta Usai 13 Bulan Bekerja, Nasib Pilu 3 Jenazah ABK Asal Indonesia di Kapal China Dilempar ke Laut, Diduga Lakukan Ilegal Fishing!

"Korban TPPO yang diberangkatkan oleh PT MTB bukan dari Tegal dan Jateng saja, tapi dari Pematang Siantar, Padang, Magetan, NTB, Lampung, dan Jakarta. Sehingga, kasus PT MTB semestinya ditangani oleh Bareskrim," tutur Abdi.

Saat ini kasus tersebut masih dalam pengembangan karena ada dugaan tindakan penganiayaan, pencucian uang, dan tindak perdagangan manusia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Di Selat Philip, Nyawa Hasan Hilang di Tangan Mandor Kapal China. (*)

Source : Kompas.com

Editor : Grid Star

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular