Ia merasa kebijakan yang dibuat Nadiem Makarim bakal menimbulkan kesenjangan sosial.
Menurut Tina tak semua masyarakat Indonesia adalah kalangan menengah ke atas dan melek teknologi.
"Trus Smartphone dan gadget dan kuota internetnya semua dibayarin Mas Menteri ????? Kan ga semua masyarakat orang kaya ????? Kan ga semua masyarakat melek teknologi kyk di Kota besar , yg di pelosok2 gmn," tulisnya.
Melansir Gridfame.ID, Tina Toon kemudian menyoroti masalah PPDB yang belum berujung.
Diketahui penerimaan siswa di Indonesia tengah jadi perbincangan karena sistem umur yang membuat banyak siswa jadi tidak bisa sekolah.
'PPDB dulu nihhh harus ada solusi terbaikkk banyakkk anak yg stresss kasihannn (emoji)' tulisnya sambil menyertakan potongan berita soal PPDB DKI 2020.
Ia juga menyoroti kasus siswa berprestasi namun tidak bisa meneruskan ke sekolah negeri hanya karena usianya yang kalah muda.
Tina Toon juga memberi semangat pada para siswa dan orang tua untuk tetap mengawal kebijakan pemerintah.
"Yg berprestasi tidak mendapatkan perlakuan yg fair (emoji) yg penghasilannya kurang tidak mendapatkan sekolah negeri harus bayar sekolah swasta (emoji) zona umur diprioritaskan (emoji) mulai hari ini ada seleksi dari Bina RW , dicoba ya untuk para murid dan ortu !!! Semangat !!!! Kita Kawalll Bersama (emoji)," pungkas Tina Toon.