Menurutnya, masih ada peluang positif palsu melihat kesamaan corona dengan virus infeksi pernapasan lainnya.
"Tapi itu pasti menarik, sugestif," kata Villabi.
Menurut Bosch Kepala Perhimpunan Ahli Virologi Spanyol menjelaskan, deteksi dini bahkan pada Januari dapat meningkatkan respons terhadap pandemi virus corona.
Sebaliknya, pasien yang saat itu didiagnosa menderita flu biasa bisa jadi menjadi penular selanjutnya.
Penemuan ini pun lantas menggemparkan dunia.
Gertjan Medema dari KWR Water Research Institute di Belanda, yang timnya mulai menggunakan uji coronavirus pada air limbah pada Februari, menyarankan kelompok Barcelona perlu mengulangi tes untuk memastikan itu benar-benar virus SARS-CoV-2.
Jika temuan itu benar, maka kemunculan virus corona di Spanyol lebih lama daripada temuan di Italia dan Perancis.
Pada Mei 2020 lalu, hasil analisa CT Scan di Rumah Sakit Albert Schweitzer, Perancis menunjukkan bahwa virus corona disebut telah ada sejak 16 November 2019 atau 10 pekan sebelum kasus pertama di Perancis.
Pihak rumah sakit melakukan studi restrospektif hasil pemindaian dada pada sekitar 2.500 pasien yang melakukan CT Scan periode 1 November 2019 hingga 30 April 2020.