Follow Us

Waspada! Jangan Sepelekan Migrain Di tengah Pandemi Corona, Bisa Jadi Gejala Covid-19, Kenali Perbedaan dengan Sakit Kepala Biasa

Rahma - Jumat, 26 Juni 2020 | 05:30
Waspada! Jangan Sepelekan Migrain Di tengah Pandemi Corona, Bisa Jadi Gejala Covid-19, Ini Perbedaan dengan Sakit kepala Biasa
Gridnetwork

Waspada! Jangan Sepelekan Migrain Di tengah Pandemi Corona, Bisa Jadi Gejala Covid-19, Ini Perbedaan dengan Sakit kepala Biasa

GridStar.ID - Sakit kepala ternyata jadi salah satu gejala Covid-19.

Namun tak berarti jika mengalami keluhan ini kita pasti positif virus corona.

Lantas apa beda sakit kepala karena migrain dengan Covid-19? Ini penjelasannya.

Baca Juga: Mulai Temukan Titik Terang Wabah Corona, Indonesia Kalahkan Malaysia Hingga Pepet Posisi China Jadi Negara yang Paling Cepat Pulih Dalam Hal Ini Selama Pandemi Covid-19

Dokter mengatakan mereka sekarang melihat lebih banyak keluhan dari penderita migrain.

Direktur Low-Pressure Headache Program di Sekolah Icahn Kedokteran di Gunung Sinai di New York Dr Rachel Colman mengatakan, aturan pembatasan selama pandemi cukup memicu sering munculnya migrain.

Lanjutnya, orang-orang khawatir dan banyak yang mengalami migrain.

Baca Juga: Kabar Gembira Disampaikan Ridwan Kamil, Alat Rapid Tes Covid-19 Buatan Unpad Akurat 80% Deteksi Virus Corona, Bakal Bisa Dibeli Masyarakat, Berapa Harganya?

Presiden dan Direktur Pelaksana dari Diamond Headache Clinic di Chicago Dr Merle Diamond mengatakan perubahan dalam pekerjaan bisa memicu migrain, karena penderita migrain memiliki syaraf yang sangat peka dan tidak menyukai perubahan.

Melansir CNN, Selasa (23/06), dia melanjutkan, orang-orang juga tidak bangun, bergerak, meregangkan badan, menghidrasi, atau tidur seperti seharusnya.

Semua itu dapat menjadi pemicu yang signifikan. Apakah sakit kepala Anda Covid-19?

Ilustrasi: virus corona
kompas.com

Ilustrasi: virus corona

Baca Juga: AS Kocar-kacir Usai 120 Ribu Warganya Meninggal Akibat Corona, Penasihat Donald Trump Lempar Tudingan Virus Covid-19 Produk Buatan Partai Komunis China

Penderita migrain lama mungkin bisa merasakan perbedaannya.

Tapi bagaimana bagi orang yang belum pernah merasakannya? Diamond menjelaskan, dari apa yang sudah diketahui hingga kini, sakit kepala yang diderita Covid-19 jauh berbeda dari migrain.

Menurut Diamond pada orang yang terinfeksi Covid-19 juga akan disertai dengan gejala lain seperti demam dan batuk yang intens.

Baca Juga: Masa Pandemi Corona Menjadi Semakin Sulit, Gojek Hentikan Dua Layanan Ini Hingga PHK Ratusan Karyawannya

"Sakit kepala karena Covid-19 umumnya digambarkan sebagai sensasi yang sangat berat dan meremas. Biasanya itu (sakit kepala) semakin buruk dengan adanya batuk dan demam," jelas Diamond, dilansir CNN, Selasa (23/06).

Sensasi itu terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi sebagai respons terhadap virus dan melepaskan bahan kimia yang disebut sitokin.

Sitokin menghasilkan peradangan yang dirasakan sebagai rasa sakit oleh korteks serebral otak.

Sementara itu migrain, lanjut Diamond, akan memberikan sensasi berdenyut mulai dari sedang hingga berat.

Baca Juga: Dari Bukti Percakapan Terkuak, Ilmuwan Ini Tuding Virus Corona Diduga Menyebar ke Seluruh Pelosok Dunia Akibat Kelalaian China, Jutaan Orang Tiongkok Lakukan Hal Ini di Fase Awal Covid-19

Migrain juga terkadang disertai dengan kepekaan terhadap cahaya dan suara bising serta muntah-muntah.

Migrain, sakit kepala tegang, dan sakit kepala klaster menjadi bentuk umum dari sakit kepala.

Dunia medis mengenal ratusan subtipe sakit kepala. Mulai dari sakit kepala karena konsumsi kafein, pengaruh faktor hormonal, hipertensi, sakit kepala pasca-trauma, alergi, sinus, hingga sakit kepala yang disebabkan oleh olahraga.

Baca Juga: Dari Bukti Percakapan Terkuak, Ilmuwan Ini Tuding Virus Corona Diduga Menyebar ke Seluruh Pelosok Dunia Akibat Kelalaian China, Jutaan Orang Tiongkok Lakukan Hal Ini di Fase Awal Covid-19

Para ahli mengatakan, siapa pun yang menderita sakit kepala atau migrain yang konstan harus menghubungi dokter spesialis sakit kepala untuk mendapatkan bantuan.

Anggota Dewan Kepemimpinan Profesional Perawatan Kesehatan Yayasan Kesehatan Kepala Nasional Colman mengatakan, selama telemedicine, dia akan menanyakan pasien dengan beberapa pertanyaan.

Hal itu seperti apakah mereka dapat tidur nyenyak, apakah mereka tidak meninggalkan pekerjaan mereka di tempat kerja, apakah mereka tidak berolahraga lagi, dan sebagainya.

Baca Juga: Duka Usai Pesta, Warga Semarang Nekat Gelar Acara Pernikahan Tak Sesuai Protokol, Satu Persatu Tamu Undangan Positif Covid-19, Ibu Mempelai Meninggal Dunia Disusul sang Ayah Kritis

Sementara itu untuk mencegah sakit kepala pastikan Anda memiliki hidrasi yang baik, menurut Diamond.

Penting juga untuk bangun, mengambil napas, dan meregangkan setidaknya satu jam sekali.

Latihan meditasi dan relaksasi akan sangat membantu. Anda dapat melakukannya dalam 5-10 menit.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kenali Gejalanya, Berikut Perbedaan Sakit Kepala karena Migrain dengan Covid-19

Source : Kompas

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Baca Lainnya

Latest