"Tapi ternyata habis sudah lama muter-muter, semua barang akhirnya dibereskan, dia (perampok) memberi ongkos. Saya bingung," ungkap SR.
Ongkos pulang itu sebesar Rp150.000 yang berasal dari duit rampasan para perampok yang disisakan untuk SR dan RP.
Para perampok menyuruh sopir mengarah masuk ke jalan kecil dekat Pasar Cibinong, Jalan Mayor Oking. Bersamaan dengan itu, SR dan RP disuruh duduk di jok secara perlahan agar tak menimbulkan kecurigaan orang di luar angkot.
Baca Juga: Berhasil Meloloskan Diri Dari Penculik, Siswa SMK Kaget Dengan Isi Mobil Si Penculik
Mereka merasa lemas karena 4 jam disekap tanpa minum dengan tubuh ditindih. Sekujur kepala mereka pusing.
"Kebetulan kaki saya kan ada di kolong bangkunya, terus saya mau bangun kan susah. Terus, perampoknya malah tanya, 'bisa enggak? Sandalnya mana?'" kisah SR.
Para perampok itu malah yang merunduk dan merangkak mencari sandal bidan dan perawat itu di kolong jok.
"Ini, pakai, duduk yang rapi," ungkap SR menirukan adegan para perampok menyodorkan alas kaki kepada mereka yang kehabisan tenaga.
Angkot tiba di Jalan Mayor Oking. Perampok mengawasi sekeliling dan menutup nomor polisi angkot itu dengan stiker.
Setelah merasa keadaan kondusif, SR dan RP dilepaskan dan diberi ancaman terakhir.