Misalnya, China yang sudah kondusif dan minim terjadi kasus baru Covid-19, pekan lalu kembali mencatat kasus baru dalam jumlah yang cukup signifikan sebanyak 184 kasus di wilayah Ibu Kota Beijing.
Berbagai aturan pencegahan pun dilakukan mulai dari membatalkan sejumlah penerbangan dalam negeri dan memberlakukan penguncian wilayah parsial.
Tidak hanya China, Korea Selatan juga mendapati kasus baru yang kembali tumbuh setelah negara itu berhasil menghentikan transmisi virus dengan melakukan pelacakan besar-besaran.
Pada Jumat lalu, negara ni mencatatkan 49 kasus baru, 32 di antaranya adalah infeksi lokal.
Kasus-kasus ini terdeteksi terjadi di ibu kota Seoul dan kota besar di sekitarnya.
Hal ini masih terjadi meski masyarakat di sana sudah menjalankan menjaga jarak sosial sejak sebulan terakhir.
Seorang profesor dari National University of Seoul, Lee Hoan-jong menyebutkan, virus tidak bisa dihindarkan hanya dengan melakukan jarak sosial.
"Gelombang kedua bisa datang kapan saja sebelum vaksin ditemukan atau setidaknya 60 persen orang terinfeksi (untuk mendapat kekebalan kelompok)," kata Lee.
Jepang juga tidak kalah mengkhawatirkan. Para ahli memperkirakan ada kemungkinan besar gelombang kedua terjadi di negara itu.