CNN pada Selasa (16/06) melaporkan, video TikTok yang diunggah oleh Mary Jo Laupp dengan tagar #TikTokGrandma, membantu menggerakkan prank ini.
Reuters memberitakan video itu sekarang mendapat likes lebih dari 700.000.
Kemudian dua penggemar K-Pop yang dihubungi Reuters via video call dan sambungan telepon pada Minggu (21/6/2020) berujar, mereka masing-masing mendaftar untuk dua tempat, tidak menggunakan nama dan nomor telepon asli.
Seorang mahasiswi berusia 22 tahun berjuluk Raq mengatakan, alasan utama kenapa dia mendaftar kampanye adalah karena digelar di Tulsa, tempat terjadinya tragedi berdara terbesar di AS terhadap orang kulit hitam sekitar 100 tahun lalu.
"Aku baru mendengarnya dari para penggemar BTS dan setelah aku melihatnya sudah sampai ke TikTok, aku seperti, oh ya, ini akan pecah," katanya.
Lalu Em seorang siswi berusia 17 tahun yang hanya berkenan disebut nama panggilannya mengatakan, dia pertama kali mendengar kampanye ini dari TikTok.
Dia menerangkan, banyak twit asli yang membagikan informasi kampanye ini telah dihapus.
"Aku pikir itu sebagian (yang mendaftar) adalah TikTokers dan penggemar K-Pop, tetapi juga orang-orang yang tidak tertarik dengan Trump, walau Trump mengira sebaliknya," ungkapnya dikutip dari Reuters.
Tim kampanye Biden membantah ikut andil di prank pendaftaran kampanye ini.