Namun, Arman melihat situasi itu tidak kondusif, dirinya langsung memerintahkan tenaga medisnya untuk mengalah.
"Daripada dihalau, bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi saya perintahkan langsung, biarkan saja agar tidak terjadi pertumpahan darah,” kata Arman.
Seperti diberitakan sebelumnya, jenazah tersebut merupakan pasien rujukan dari Rumah Sakit Akademis Makassar.
Saat tiba pada Senin (1/6), pasien menunjukkan gejala batuk, demam tinggi, sesak napas, dan muntah. Lalu, pada Rabu (3/6), pasien itu meninggal dunia.
"Jadi kami langsung hubungi tim gugus tugas covid dan baru rencana akan dikafani, dishalatkan dan dimakamkan protap Covid-19 di Pemakaman Maccanda, Kabupaten Gowa. Eh, datang pihak keluarganya langsung ambil paksa dan bawa pergi,” jelasnya.
Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul Ratusan Orang Bawa Senjata Tajam, Ambil Paksa Jenazah PDP, Rumah Sakit: Apa Mau Diperbuat?(*)