GridStar.ID-Kehidupan Syahrini memang tak pernah lepas dari pemberitaan media.
Terlebih lagi sejak dirinya dipersunting oleh konglomerat keturunan Indonesia-Jepang, Reino Barack.
Seperti yang diketahui jika Reino Barack merupakan mantan kekasih dari Luna Maya.
Fakta tersebut rupanya membuat banyak netizen menyayangkan pernikahan antara Syarini dan Reino.
Banyak yang berpendapat bahwa Syahrini telah merebut Reino Barack dari pelukan Luna Maya.
Oleh karenanya, meski sudah setahun berlalu sejak pernikahannya, Syahrini tak henti-hentinya mendapat banjiran hujatan dari netizen.
Tak sampai di situ, bahkan belum lama ini, seorang pria Belanda mengaku yang mengaku sebagai ayah angkat Syahrini muncul ke media dan membongkar masa lalunya.
Mengutip dari Tribun-Medan.com, Laurens merasa dimanfaatkan dan dibuang begitu saja ketika Syahrini sudah menikah.
Selain itu, hadir juga Julie Chaniago yang menyebut bahwa harta kekayaan yang dimiliki Reino Barack hanya dibuat-buat dan ia tak sekaya yang digadang-gadang.
Bahkan Julie juga menantang Reino Barack untuk menunjukkan kekayaannya.
Namun apa benar jika kekayaan Reino Barack seperti yang disebut oleh Julie Chaniago?
Sejak Reino Barack menikahi Syahrini di Masjid Camii, Tokyo, Jepang, Rabu (27/02/2019), nama Rosano Barack tiba-tiba mencuat ke publik.
Pada awalnya, nama Rosano Barack mungkin masih asing di telinga masyarakat Indonesia.
Tapi ternyata, Rosano Barack bukan orang biasa.
Rosano Barack adalah salah satu pelaku bisnis paling berpengaruh di Indonesia.
Mengutip dari Market Screener via Tribun Jabar, Rosano Barack adalah pimpinan dari lima perusahaan besar di Indonesia.
Di antaranya adalah President Commisioner PT Panasonic Manufacturing Indonesia, President Director PT Nusadua Graha International, dan President Director PT Plaza Indonesia Realty Tbk.
Rosano Barack juga menjabat sebagai komisaris di PT Panasonic Gobel Indonesia dan PT Jababeka Plaza Indonesia.
Dengan jabatan mentereng seperti ini, Syahrini bakal jadi menantu konglomerat dengan pundi-pundi fantastis!
Tak hanya itu, Rosano Barack ternyata juga merupakan atasan Hary Tanoesoedibjo.
Hary Tanoesoedibjo adalah salah satu pebisnis paling berpengaruh di Indonesia.
Hubungan kerja Rosano Barack dan Hary Tanoesoedibjo terjalin dari PT Global Mediacom Tbk.
Hary Tanoesoedibjo menjabat sebagai Direktur Utama PT Global Mediacom Tbk.
Sementara itu, Rosano Barack adalah Komisaris Utama PT Global Mediacom Tbk., yang menjadikan jabatannya lebih tinggi dari Hary Tanoesoedibjo.
Rosano Barack sendiri menjabat sebagai Komisaris Utama PT Global Mediacom Tbk. sejak 29 Mei 1998.
Mengutip dari laman resmi Global Mediacom, Rosano Barack adalah seorang Warga Negara Indonesia.
Rosano Barack lahir pada tahun 1953. Dia lulus dari Universitas Waseda, Tokyo, Jepang, pada tahun 1979.
Berdasarkan penelusuran di web, Rosano Barack adalah ayah dari dua anak.
Selain Reino Barack, Rosano Barack punya seorang putri bernama Rangga Maya Barack-Evans.
Sosok Rosano Barack memang dikenal terbatas oleh kalangan tertentu di Indonesia.
Jika saat ini sang anak, Reino Barack tengah menjadi sorotan karena melangsungkan pernikahan dengan Syahrini, figur sang ayah pun tak kalah hebatnya.
Sebagai seorang usahawan, Rosano Barack termasuk salah satu pebisnis yang berpengaruh di Indonesia.
Rosano merupakan pebisnis kawakan yang memiliki sejarah kedekatan dengan keluarga mantan Presiden Soeharto alias Keluarga Cendana.
Di Indonesia, pria berdarah Jepang ini memiliki berbagai bisnis yang membuatnya bergelimang harta.
Beberapa di antara merupakan kerjasama dengan keluarga.
Rosano Barack mendirikan PT Global Mediacom bareng Bambang Trihatmodjo dan Mochamad Tachril Sapi`ie pada 30 Juni 1981.
Saat itu, nama yang digunakan adalah PT Bimantara Citra.
Di balik hal tersebut, ketiga orang di atas ternyata telah memiliki kedekatan sejak lama.
Tulisan Thomas Wibisono dalam Informasi (1994) mengisahkan, ketiganya sudah bersahabat sejak kecil, sama-sama bersekolah SD Cikini.
Tak hanya Bambang Tri, Siti Hardijanti atau Mbak Tutut kelak juga turut menjabat sebagai komisaris independen di perusahaan ini.
Saat Soeharto lengser pada 1998, Rosano saat itu masih tetap setia menjabat sebagai petinggi dari perusahaan yang ia dirikan tersebut.
Dikutip dari website PT Global Mediacom, pengusaha berumur 66 tahun itu menjabat sebagai komisaris utama sejak 29 Mei 1998.
Dia menempati posisi tinggi itu kurang dari 10 hari setelah Soeharto lengser.
Hal ini seolah menunjukan kesetiaan Rosano, yang berkomitmen akan tetap bersama keluarga Cendana meski dalam kondisi sulit sekalipun.
Sebagai founder dari PT Bimantara Citra yang berganti nama menjadi PT Global Mediacom pada 27 Maret 2007, Rosano dikenal sebagai pengusaha yang berlimpah materi.
Dikutip dari laman marketscreener.com, harta Rosano Barack ditaksir mencapai US$ 35 juta atau sekitar Rp 490 miliar dengan nilai tukar Rp 14.000 per dolar AS.
Selain itu, ia juga memiliki sejumlah bisnis lain seperti PT Plaza Indonesia Realty Tbk, PT Nusadua Graha International, PT Panasonic Manufacturing Indonesia, PT Panasonic Gobel Indonesia dan PT Jababeka Plaza Indonesia.
Tak salah jika Reino Barack memilih untuk terjun ke dunia bisnis. (*)