GridStar.ID - Seorang korban PHK bernama Maulana Agus Arif Budi Satrio atau Rio, nekat mudik ke Solo jalan kaki.
Rio menceritakan bahwa dia di-PHK dari perusahaanya di Jakarta Timur akiat pandemi wabah virus corona.
Pria ini merupakan sopir bus pariwisata sejak tahun 2017.
Rio menceritakan bahwa ia di PHK pada Jumat, 8 Mei 2020.
Sebelumnya, Rio sudah membeli tiket bus untuk pulang ke kampung halaman dengan harga yang tak biasa yakni Rp 500.000.
Namun, bukannya bus yang datang, Rio justru dijemput dengan Elf yang sudah penuh.
Rio juga sempat menyewa mobil pribadi, namun dicegat oleh petugas hingga akhirnya kembali lagi ke Jakarta.
Lantaran sudah tak punya cukup uang, pilihan Rio hanya dua, kelaparan atau pulang kampung.
Belum lagi, Rio harus membayar uang sewa kontrakannya di Jakarta.
(Ilustrasi) Banyak Pemudik Colongan Sembunyi Naik Truk Demi Lolos Pemeriksaan Polisi, Pemprov DKI Ungkap Rencana Batasi Warga Masuk Jakarta Sesudah Lebaran!
Satu-satunya cara untuk mudik adalah dengan jalan kaki.
Walaupun sudah dicegat oleh teman-temannya agar tak pulang dan tinggal di tempat mereka, Rio tetap ngotot.
"Saya tidak mau merepotkan mereka. Saya habis salat subuh langsung berangkat dari Cibubur," ucap Rio dilansir dari Kompas.com.
Tak main-main, Rio berjalan kaki kurang lebih 100 km dalam sehari.
Rio berjalan kaki dari Cibubur, hingga Gringsing, Kabupaten Batang, sejauh 440 km.
Berjalan kaki dengan jarak yang begitu jauh memang tak mudah, apalagi Rio sedang berpuasa.
Rio menceritakan medan terberat adalah di Kawasan Karawang Timur sampai Tegal.
Kulit Rio bahkan gosong saat melewati rute tersebut.
"Udaranya sangat panas. Sampai gosong semua kulit saya karena panas," ungkap Rio.
Saat sampai di Gringsing, aksi Rio ternyata disorot oleh seseorang.
Baca Juga: Larang Warganya Mudik Lokal, Anies Sebut Corona Tidak Kenal Lebaran
Salah seorang dari komunitas pengemudi pariwisata Indonesia (Peparindo) yang prihatin akhirnya mengantarkan Rio hingga kampung halamannya.
"Sampai Gringsing Kamis sore. Saya dijemput dari teman-teman Peparindo, diantar pulang ke Solo," ucapnya.
Rio bersyukur telah dibantu dan bisa sampai kampung dengan selamat.
"Saya tiba di Solo hari Jumat pukul 08.00 WIB," ujarnya.
Sesampainya di rumah, Rio langsung dibawa ke gedung karantina milik Pemkot Solo di Graha Niaga untuk menjalani karantina.
(*)