Kerusakan yang dilakukan oleh manusia membuat keseimbangan di muka bumi terganggu.
"Pengaturan sebuah sistem yang begitu alami berjalan dengan sendirinya," tutur Ki Kusumo.
Ki Kusumo memandang Covid-19 bagaikan suatu musibah yang sering terjadi di masyarakat Jawa.
"Sebagai orang Jawa saya melihatnya, jika tiba-tiba terjadi Pageblug. Seperti misalnya ada peristiwa hama belalang dimana-mana. Lalu bagaimana kita mengatasinya? Waktu itu, ada yang namanya ritual sehingga belalangnya pergi," ungkapnya.
Wabah apapun yang ada, sejatinya telah diatur oleh sang Pencipta.
"Bagaimanapun hal-hal tersebut ada yang mengatur," ungkapnya.
Ki Kusumo melihat bahwa wabah Covid-19 harusnya diisi dengan doa yang bisa mendekatkan manusia dengan sang Pencipta.
"Ayo kita lakukan sebuah proses ritual keheningan jiwa, kita mengingat bahwa kita ini siapa dan berasal dari mana. Kita bagaimana dan harus apa?" ungkapnya.
Ki Kusumo mengatakan wabah ini merupakan peringatan agar manusia berbuat lebih baik lagi.