GridStar.ID - Sejumlah negara kembali mengalami peningkatan kasus virus corona usai pembatasan dilonggarkan.
Seperti Seoul, Korea Selatan yang kembali terjadi kasus covid-19 usai pembatasan dilonggarkan.
Lebabnon juga memperketat jam malam meski sebelumnya sudah dilonggarkan.
Baca Juga: Bak Angin Segar Obat Virus Corona, WHO Sebut Sudah Ada 7 hingga 8 Vaksin Covid-19 yang Potensial!
Kurva pandemi virus corona di sebagian negara memang terlihat mulai dapat diratakan. Penguncian dan langkah-langkah pembatasan yang ketat dalam beberapa bulan terakhir diterapkan untuk mencegah kekurangan layanan kesehatan.
Namun kini, pembatasan-pembatasan tersebut mulai dilonggarkan. Negara-negara seperti Perancis, Inggris, dan Spanyol juga mulai mengimplementasikan relaksasi tersebut. Akan tetapi, masalah dasar dari pandemi ini masih ada.
Virus menyebar dan menular di masyarakat. Semakin banyak masyarakat yang berkumpul, semakin banyak virus tersebut dapat menyebar.
Melansir The Guardian, 12 Mei 2020, para ilmuwan tidak terkejut dengan kasus-kasus yang kembali hadir di tempat-tempat yang melonggarkan pembatasan dalam beberapa pekan terakhir.
"Ini memang mengkhawatirkan, tetapi sudah diduga" kata Profesor Vilogi di University of Reading Ian Jones. Menurut Jones, kondisi ini merupakan konsekuensi yang tidak terhindarkan dari langkah yang memungkinkan kembali terjadinya pembauran sosial.
"Ini adalah bagian dari pertukaran. Akan ada banyak orang yang menjadi pasien kasus tanpa gejala atau sakit ringan yang tidak kami deteksi. Jadi, jika orang-orang kembali berkumpul, kita akan melihat terjadinya hal-hal ini lagi" jelas Ahli Virus di University of Queensland Ian Mackay.
"Fase baru" pandemi corona
Tanpa adanya vaksin, ahli epidemi memperkirakan bahwa virus akan terus menyebar selama bulan-bulan atau bahkan tahun-tahun ke depan.
"Fase baru akan hidup bersama Covid," kata Jones. Menurutnya, pembersihan virus secara total adalah suatu konsep yang tidak realistis.
"Tahap ini dapat terjadi pada sebuah tingkatan. Pertanyaannya adalah pada tahap apa. Tingkat seperti apa yang kemudian diterima dan bagaiman strategi mitigasi untuk tetap menahan laju pandemi tetap rendah," tambah dia.
Di antara strategi-strategi yang mungkin dilakukan, salah satunya adalah diperlukannya pengujian yang luas dan teratur. Selain itu, pemenuhan perlengkapan seperti masker harus menjadi standar saat meninggalkan rumah. Begitu pula dengan menjaga jarak fisik sebisa mungkin.
Jika fase pertama adalah tentang melindungi kehidupan dan sistem layanan kesehatan, tahap selanjutnya akan memunculkan pertanyaan yang lebih sulit.
"Kami ingin membuat orang kembali bekerja, tetapi akan ada "biaya". Dan pada akhirnya, "biaya" tersebut adalah kematian. Sebab, saat kasus naik, kematian pun turut serta," kata Mackay.
Uji coba terbesar di dunia
Kondisi saat ini menjadi minggu-minggu awal percobaan kesehatan publik terbesar di dunia.
"Kita semua menyaksikan dan belajar dari kemajuan masing-masing," ujar Mackay.
Ia menyebut bahwa dunia tengah melakukan eksperimen raksasa, yang terdiri atas banyak eksperimen kecil di setiap negara dan yurisdiksi. Seiring berjalannya waktu, daftar kegiatan yang disebut aman pun akan semakin bertambah.
Baca Juga: Kabar Terbaru Obat Virus Corona, WHO Meyakini Vaksin Covid-19 Belum Tersedia hingga 2021 Akhir
Idealnya, masyarakat juga akan lebih baik dalam mengelola risiko dari hal-hal aman yang tidak begitu penting. Negara-negara yang disebut telah berhasil mengendalikan kurva mereka seperti Australia dan Selandia Baru akan berpotensi memberikan lingkungan yang terkontrol.
"Di Australia, misalnya, kita akan melihat apakah orang yang pergi ke toko akhir pekan ini akan mengarah pada peningkatan kasus. Hasil ini akan memberi tahu seluruh dunia" kata Mackay.
Sementara itu, di Inggris, muncul kebingungan tentang apa yang sebenarnya dizinkan. Jerman juga tengah berjuang dengan cara meyakinkan warga negaranya untuk tetap mematuhi pembatasan yang sedang diberlakukan.
"Ini belum berakhir sampai sampai semuanya benar-benar selesai" kata Presiden Korea Selatan Moon Jae-In saat mengingatkan negaranya setelah adanya penambahan kasus baru.
"Kondisi ini akan berlanjut tanpa batas waktu hingga nantinya tingkat penularan sangat kecil sehingga virus secara alami akan hilang atau hingga dapat ditekan melalui vaksin," tutur Jones. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pembatasan Mulai Dilonggarkan, Fase Baru Pandemi Corona Dimulai