"Awal mulanya dia ke sini ngontrak, pengakuannya dia sendiri, enggak punya istri, tapi infonya memang nikah siri," imbuh dia.
Lebih lanjut sang ketua RT juga tak mengetahui ada perempuan yang tinggal di sana.
"Saya juga enggak tahu sama sekali kalau perempuan ini tinggal di situ, jadi enggak pernah lihat kesehariannya. Apalagi rumahnya di pinggir jalan raya dan lingkungannya sepi, kanan kirinya masih ada yang kosong," ungkapnya.
Selama AA bekerja sebagai penjual roti keliling sang istri disekap di kamar utama.
Perempuan itu juga dianiaya karena alasan yang sepele, dan tidak diberi makan.
Tak jarang AA melakukan penganiayaan dengan membenturkan kepala sang istri ke tembok.
"Akibat dipahami suami (AA) itu tidak bisa masak, akhirnya dia emosi dan dijedotkan (membenturkan) kepala SM," ucap Kapolsek Parung Panjang Kompol Nundun Radiama kepada wartawan, Senin (04/05).
Tak tahan dengan kelakuan suami, SM akhirnya kabur dari rumah sang suami pada Sabtu (02/05).
Ia melarikan diri saat AA sedang keluar rumah, dengan meloncat dari plafon kamar mandi dan melewati terowongan.