Dia lebih bersih dan tidak bisa membaca atau menulis, tetapi dia adalah pekerja keras yang menjaga kebersihan jalan dan taman Singapura selama 40 tahun terakhir.
Ayahnya, bersama dengan pengendara pengiriman makanan yang tak terhitung jumlahnya, operator transportasi umum dan staf supermarket, memainkan peran penting dalam menjaga negara terus bergerak.
Mereka terus berkeliaran, berpotensi menghadapi virus corona.
Karena itu, Syazwan cukup khawatir karena ayahnya adalah seorang lelaki yang memasuki usia paruh baya, artinya hal itu membuatnya rentan terhadap Covid-19.
Pada hari keempat Ramadhan, Syazwan mengambil foto ayahnya yang berangkat bekerja lebih awal di pagi hari selama Sahur.
Apa yang tidak ditunjukkan gambar itu adalah sejumlah perasaan yang dialami Syazwan.
“Saya merasa kewalahan melihat betapa luar biasanya seorang pria yang dimiliki ayah saya dan betapa bangga dan beruntungnya saya menjadi putranya, tidak peduli apa pandangan masyarakat terhadapnya.”
Dikutip dari World Of Buzz, Syazwan mengatakan bahwa ia telah diolok-olok di masa lalu karena pekerjaan ayahnya sebagai tukang pembersih.
Sekarang, dia ingin memberi tahu orang-orang itu bahwa tukang pembersih, serta pekerja lainnya, sama pentingnya dalam berkontribusi pada perekonomian negara.