Dikutip dari Strait Times, Juru bicara Departemen Kesehatan dan Kebersihan Mental Pedro Frisneda menyebutkan, sembilan dari kasus terkait dengan paparan Lysol, produk pembersih dan pembunuh kuman.
Sementara 10 lainnya tentang keracunan pemutih, dan 11 adalah paparan pembersih rumah tangga lainnya.
Pernyataan sarkas
Sebelumnya pada jumpa pers hari Kamis, AFP melaporkan bahwa pemimpin AS Donald Trump mengatakan, dokter mungkin bisa mengobati orang yang terinfeksi virus corona dengan menyinari sinar ultraviolet di dalam tubuh mereka.
Selain itu juga bisa dilakukan dengan melakukan suntikan desinfektan rumah tangga ke dalam tubuh pasien.
"Adakah cara kita bisa melakukan sesuatu seperti itu, dengan menyuntikkan ke dalam atau hampir membersihkan? Karena Anda melihatnya terkena di paru-paru dan itu sangat banyak pada paru-paru," katanya.
Belakangan Trump mengatakan bahwa pernyataanya tentang disinfektan adalah ungkapan sarkas.
Laporan keracunan meningkat
NPR juga melaporkan bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah mencatat peningkatan panggilan orang yang memaparkan atau menelan pembersih dan disinfektan.