Korea Utara yang sudah terisolasi dan bersenjatakan nuklir dengan cepat menutup perbatasannya setelah virus pertama kali terdeteksi di negara tetangganya China, dan memberlakukan tindakan pengamanan yang ketat.
Hingga saat ini, Korea Utara belum secara resmi mengonfirmasi satupun kasus virus corona di negaranya.
Sebelumnya, pada awal Maret lalu, pejabat kesehatan senior di Korea Utara bersikukuh negaranya bebas dari wabah virus corona, meski sejumlah kalangan meragukannya.
Direktur departemen anti-epidemi di Markas Pusat Darurat Anti-epidemi Pak Myong Su menyatakan, kebijakan yang mereka lakukan membuahkan hasil.
"Tidak ada seorang pun yang terinfeksi dengan virus corona jenis baru di negara kami sejauh ini," katanya seperti dilansir AFP Kamis (02/04).
"Kami telah melakukan langkah-langkah pencegahan dan ilmiah seperti inspeksi dan karantina untuk semua personel yang memasuki negara kami dan mendisinfeksi semua barang secara menyeluruh, serta menutup perbatasan dan memblokir jalur laut dan udara."
Klaim tersebut diragukan banyak pihak.
Para ahli mengatakan Korea Utara sangat rentan terhadap virus karena sistem perawatan kesehatannya yang lemah, dan para pembelot menuduh Pyongyang menutupi wabah.