GridStar.ID - Pandemi virus corona telah menyebar di Indonesia hampir sebulan lamanya.
Seperti yang dilansir dari covid19.go.id, hingga Selasa (07/04), kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 2.491 kasus.
Total kasus tersebut setelah adanya penambahan 218 kasus dari hari sebelumnya.
Dengan jumlah kasus yang sudah terkonfirmasi hingga saat ini, para pakar masih menyebut bahwa badai puncak virus corona di Indonesia masih belum terjadi.
Para pakar menyebut bahwa masa puncak Covid-19 tersebut masih akan muncul beberapa minggu ke depan.
Sejumlah pakar di Indonesia mengemukakan hasil penelitiannya dan hasilnya nyaris sama, mereka menyebut akan terjadi badai puncak covid-19 di Indonesia.
Seperti dilansir dari Serambinews.com setidaknya ada beberapa ilmuwan di sini yang sudah menjelaskan penelitiannya.
Jika diurutkan sesuai dengan tanggal penerbitannya, berikut hasil studi penelitian tersebut:
1. Badan Intelijen Negara (BIN)
Pada tanggal 3 Maret, Mayjen TNI Afini Boer mengatakan pihaknya memprediksi puncak Covid-19 di Indonesia akan terjadi 40-60 hari setelah pengumuman 2 Maret lalu.

Pasien corona
Hal itu menunjukkan badai puncak Covid-19 akan jatuh pada tanggal 2-22 Mei 2020.
2. Pusat Permodelan Matematika dan Simulasi ITB
Dilaporkan pada 19 Maret namun sudah diperbarui tanggal 23 Maret, para peneliti dari Institute Teknologi Bandung (ITB) memprediksi penyebaran virus corona akan terjadi pada Mei 2020 atau awal Juni 2020.
3. Dr. Joko Haryanto ST Ilmuwan Pengenalan Pola dari Pemprov DIY
Hasil penelitiannya dari kasus Covid-19 di Indonesia, menghasilkan estimasi periode waktu puncak terjadi antara 70 sampai 100 hari pada kisaran tanggal 12 Mei-12 Juni 2020.
Periode kritis akan muncul pada rentang 40-60 hari.
Sementara estimasi pemulihan akan terjadi secara nasional selama 120-150 hari sejak kasus pertama ditemukan.

Indonesia dikabarkan akan memasuki masa kritis corona.
4. Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat UI
Hasil prediksinya menunjukkan jumlah kasus yang bervariasi antara 500.000 hingga 2.500.000 kasus dengan pertimbangan intervensi yang dilakukan pemerintah.
Prediksi tersebut diasumsikan pada 77 hari tepatnya pertengahan Mei 2020, Tim menggunakan patokan hari pertama pada pekan pertama Februari 2020.
5. Dr. Susanto Sastranegara, ilmuwan Matematika dari FMIPA UNS
Peneliti ini memprediksi badai puncak Covid-19 akan terjadi pertengahan Mei. Akhir dari pandemi ini tergantung kebijakan pemerintah.
6. Prof Dr.rer.nat Dedi Rosiadi, SSi, MSC dari UGM
Peneliti ini memperkirakan penambahan maksimum total penderita per hari adalah sekitar minggu kedua pada April antara 7-11 April. Dengan penambahan 185 pasien per hari.
Maksimum penderita Covid-19 di Indonesia bisa mencapai 6.147 kasus.
Tiap peneliti menggunakan metode dan permodelan berbeda tetapi dengan sumber data yang sama.

Coronavirus
Sumbernya berasal dari penambahan harian data dari BNPB.
Nyaris semuanya menyebut antara April mendekati Mei pertengahan akan terjadi badai puncak, Covid-19 di Indonesia.
Pendemi corona ini diperkirakan akan berakhir pada saat kasus harian terbesar berada di angka sekitar 600 persen yang diprediksi pada bulan April tersebut.
“Perlu dicatat, ini hasil pemodelan dengan satu model yang cukup sederhana, tidak mengikutkan faktor-faktor kompleksitasnya tinggi, “ ujar tim peneliti ITB Nuning Nuraini dalam keterangan tertulis, Kamis (19/03).
Sementara itu vaksin corona yang belum dapat ditemukan.
Masalah ini dapat diatasi dengan memotong rantai penularan yang dapat dilakukan dengan pembatasan kontak fisik.
Seperti yang telah dinstruksikan pemerintah beberapa waktu lalu.
Sejak corona mulai masuk Indonesia Jokowi telah memperingatakan melalui Instagramnya bahwa virus corona dapat dicegah dan dihadapi.
Selain dengan menerapkan sosial distance, Presiden Jokowi juga mengunggah sebuah video yang menerapkan cara sederhana untuk menjaga kondisi kesehatan dengan baik.
Yakni dengan mencuci tangan, menghindari menyentuh area wajah dengan rangan yang kotor, menjaga kebersihan lingkungan, hidup sehat dan jaga jarak. (*)