Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Nasib Pilu, Satu Keluarga Jadi Bulan-bulanan Warga Lantaran sang Ayah Positif Corona, Tak Tahan dengan Teror para Tetangga, Istri Korban Nekat Ancam Bakar Rumah Sendiri!

Rahma - Minggu, 05 April 2020 | 15:30
Sungguh Terlalu! Satu Keluarga jadi Bulan-bulanan Warga Lantaran sang Ayah Positif Corona, Geram dengan Teror para Tetangga, Istri Korban Sampai Ancam Bakar Rumah Sendiri
Ilustrasi dikucilkan/Kompas.com

Sungguh Terlalu! Satu Keluarga jadi Bulan-bulanan Warga Lantaran sang Ayah Positif Corona, Geram dengan Teror para Tetangga, Istri Korban Sampai Ancam Bakar Rumah Sendiri

GridStar.ID - Wabah pandemi corona masih menjadi perbincangan masyarakat Indonesia hingga saat ini.

Ketakutan masyarakat akan terinfeksi virus corona menjadikan semua orang waspada.

Sampai-sampai, anggapan bahwa terjangkit virus corona adalah aib menjadi dampak sosial yang tidak bisa dipungkiri.

Baca Juga: Bebaskan 30.000 Napi di Tengah Wabah Corona yang Bikin Geger, Cuitan Menkopolhukam Mahfud MD: Masyarakat Harap Tenang, yang Dibebaskan Bukan Koruptor, Teroris, dan Bandar Narkoba

Bahkan, stigma tersebut sampai membuat orang-orang terdekat pasien positif, dikucilkan dan dipandang sebagai pembawa aib oleh warga setempat.

Salah satunya menimpa sebuah keluarga di Bandar Lampung.

Melansir Tribunnews.com, cerita pilu tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Lampung, Reihana.

Baca Juga: Bukan Bulan April, Anak Indigo Ini Terawang Virus Corona di Indonesia Akan Hilang Sepenuhnya di Bulan ke-7 Lewat Kartu Tarot, Wanti-Wanti Masyarakat Lakukan Hal Ini: Kita Harus Yakin!

“Kejadian, istri salah satu pasien positif, mungkin ada tetangga yang tahu suaminya positif."

"Lalu keluarganya diteror,” kata Reihana melalui pesan WhatsApp, Kamis (02/04) seperti yang dilansir dari Kompas.com.

Keluarga pasien positif corona itu mengaku mendapatkan teror dilarang keluar rumah bahkan hanya untuk membeli kebutuhan hidup saat isolasi mandiri.

Jengah dengan teror warga, sang istri sampai ancam akan bakar rumah sendiri.

Baca Juga: Bak Mukjizat, Pasien Tertua Usia 99 Tahun Ini Sembuh dari Virus Corona, Keluarga Beberkan Setiap Hari sang Nenek Harus Menyantap Buah Ini dan Seporsi Makanan Lezat!

Sungguh Terlalu! Satu Keluarga jadi Bulan-bulanan Warga Lantaran sang Ayah Positif Corona, Geram dengan Teror para Tetangga, Istri Korban Sampai Ancam Bakar Rumah Sendiri

Sungguh Terlalu! Satu Keluarga jadi Bulan-bulanan Warga Lantaran sang Ayah Positif Corona, Geram dengan Teror para Tetangga, Istri Korban Sampai Ancam Bakar Rumah Sendiri

“Katanya, kenapa kamu orang larang saya keluar, nanti saya bakar sekalian rumah ini,” kata Reihana menirukan istri pasien positif corona tersebut.

Menurut Reihana, melihat peristiwa tersebut, pihaknya sangat berhati-hati untuk tidak mengungkap data pribadi, by name by address pasien positif corona.

Begitu pula dengan orang yang di-tracing karena kontak dengan pasien.

Baca Juga: Waspada! Ditemukan Gejala Lain dari Covid-19, Mata Merah dan Berair Sering Terjadi pada Pasien Positif Virus Corona, Dokter Spesialis Angkat Bicara!

“Itu peristiwa yang benar-benar terjadi di lapangan."

"Jadi, kami berhati-hati mengeluarkan data by name by address, bukan karena kami mau meng-keep nama pasien tersebut."

"Covid-19 bukan aib, masih bisa disembuhkan,” kata Reihana.

Baca Juga: Raffi Ahmad Beli Bilik Disinfektan untuk Kurangi Penularan Virus Corona, Kemenkes Malah Ungkap Suami Nagita Slavina Salah Kaprah, Beberkan Bahaya Cairan Kimia Ini yang Bisa Ancam Nyawa Jika Salah Pemakaian!

Sama dengan pemakaman pasien corona yang meninggal.

Reihana mengatakan, ada ketakutan di masyarakat akibat kurangnya edukasi dan pemahaman.

Diketahui, pemakanan pasien positif 02 Lampung sempat ditolak warga di dua lokasi sebelum akhirnya dimakamkan di lahan milik Pemprov Lampung, Selasa (31/03).

Baca Juga: Bukan Obat Sembarangan, Disebut Bisa Sembuhkan Virus Corona, Andrea Dian Ungkap Alami Efek Samping dari Chloroquine yang Dikonsumsi Selama Pengobatan Covid-19

Akibat penolakan tersebut, jenazah baru bisa dikebumikan dua hari setelah meninggal dunia pada Senin (30/03) pukul 00.30 WIB.

Menurut Reihana, pemulasaran jenazah pasien positif Covid-19 sudah memiliki SOP sendiri.

Sehingga masyarakat tak seharusnya melakukan hal tidak berkemanusiaan seperti itu. (*)

Source :Kompas.comTribunnews.com

Editor : Grid Star

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x