"Saya hanya ingin menekankan hal itu karena kami telah mendengar tentang orang-orang di luar negeri yang telah mendengar tentang perkembangan potensial ini."
"Lantas menelan obat-obatan yang telah digunakan dengan cara yang sama sekali tidak pantas dan hasilnya meninggal," ungkapnya.
Mikakos mengimbau orang-orang agar tidak tergesa-gesa membeli obat hanya karena mendengar penelitian saja.
Sejatinya menurut Mikakos, obat ini adalah anti kutu jadi ilmuwan masih butuh waktu untuk terus mengembangkannya.
Menteri ini juga prihatin dengan orang-orang yang menimbun obat dan tidak mengindahkan orang lain yang lebih membutuhkan.
Sebelumnya, seorang pria di AS meninggal dunia di rumah sakit karena keracunan obat bahan kimia pembersih tangki ikan.
Sementara itu sang istri berbaring kritis di rumah sakit.
Diketahui mereka salah paham dengan obat itu, dan mengiranya klorokuin, anti-malaria yang disebut-sebut bisa membantu perawatan Covid-19.
Meski ada yang menyangsikan, Wagstaff merasa optimis terkait potensi Ivermectin ini.