Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Penemuan Terbaru! Alat Pendeteksi Nasib Pasien Covid-19 Ini Akan Bantu Para Dokter Tentukan Prioritas Penanganan

Nadia Fairuz Ikbar - Kamis, 02 April 2020 | 09:30
Penemuan Terbaru! Alat Pendeteksi Nasib Pasien Covid-19 Ini Akan Bantu Para Dokter Tentukan Prioritas Penanganan
Xinhua

Penemuan Terbaru! Alat Pendeteksi Nasib Pasien Covid-19 Ini Akan Bantu Para Dokter Tentukan Prioritas Penanganan

Menggunakan informasi ini digabung dengan faktor lainnya, alat bantu tersebut bisa memprediksi risiko ARDS dengan akurasi hingga 80 persen.

Baca Juga: Inilah Sosok Manusia Pertama yang Terjangkit Covid-19 dari Pasar di Wuhan, Begini Awal Kisah Pandemi Virus Corona Muncul hingga Tewaskan Ribuan Nyawa dan Jadi Momok Menakutkan Dunia

“Ini menakjubkan, karena banyak data menunjukkan, mesin yang sebelumnya digunakan untuk membantu dokter menarik keputusan, berbeda dengan apa yang biasanya dicari oleh para dokter;“ ujar Coffe kepada kantor berita AFP seperti dilansir dw indonesia.

Sebagai perbandingan, sejumlah parameter yang dianggap ciri khas pasien Covid19, seperti citra pola paru-paru yang disebut "ground glass opacity," demam dan respon kuat sistem kekebalan tubuh, tidak bisa digunakan untuk memprediksi, pasien mana dengan gejala ringan yang punya risiko mendapat sindroma pernafasan akut.

Juga umur atau jenis kelamin pasien virus corona, bukan faktor prediksi akurat.

Baca Juga: Menguras Air Mata, Perempuan Paruh Baya Ini Dinyatakan Berhasil Selamat Melawan Virus Spanyol, Namun Tak Kuasa hingga Akhirnya Menyerah Akibat Covid-19 di Usia 109 Tahun

Walau begitu, riset lainnya menunjukkan, pasien yang berusia di atas 60 tahun, tergolong kelompok risiko tinggi terkena ARDS.

Sebelumnya dokter di Italia sangat kewalahan menentukan pasien yang mendapat prioritas saat terjadi lonjakan pasien sekarat.

"Jika seseorang berusia 80 dan 95 tahun mengalami kesulitan pernapasan yang parah, kami kemungkinan tidak melanjutkan [penanganan]," kata Dr Christian Salaroli, kepala unit perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Bergamo kepada surat kabar Corriere della Sera.

Baca Juga: Memilukan! Seorang Perawat Membagikan Foto Menyedihkan para Korban COVID-19, Singgung Betapa Mengerikannya Wabah Ini: Kami Harus Tetap Bekerja Walaupun Positif Corona

"Ini adalah kata-kata yang buruk, namun sayangnya benar.

Kami tidak berada dalam posisi untuk melakukan apa yang Anda sebut sebagai mukjizat," tambahnya.

Source : Tribun News

Editor : Grid Star

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x