Follow Us

Bak Petir di Siang Bolong, Hasil Rapid Test Tunjukkan 300 Siswa Calon Perwira Kepolisian di Sukabumi Terpapar Virus Corona, Langsung Disuntik Vitamin C!

Tiur Kartikawati Renata Sari - Rabu, 01 April 2020 | 16:45
Bak Petir di Siang Bolong, Hasil Rapid Test Tunjukkan 300 Siswa Calon Perwira Kepolisian di Sukabumi Terpapar Virus Corona, Langsung Disuntik Vitamin C!
Tribunnews

Bak Petir di Siang Bolong, Hasil Rapid Test Tunjukkan 300 Siswa Calon Perwira Kepolisian di Sukabumi Terpapar Virus Corona, Langsung Disuntik Vitamin C!

Baca Juga: Kabar Gembira! Dua Peneliti Asal Indonesia Resmi Merilis Suplemen Penangkal Virus Corona dan Siap Diproduksi Secara Massal

Argo menuturkan, langkah pertama yang telah dilakukan yakni dengan menjalani isolasi mandiri.

Kemudian, pemberian vitamin C melalui injeksi maupun tablet kepada 300 siswa.

Selain itu, dilakukan pemeriksaan rontgen, olahraga ringan, dan rutin menjemur diri setiap pukul 10:00 WIB. ''Semua sudah kami lakukan,'' tutur Argo.

Baca Juga: Usai Dihujat Habis-habisan karena Liburan saat Corona, Akhirnya Krisdayanti Pamerkan Pekerjaannya Jadi Wakil Rakyat, Tampilan Istri Raul Lemos Ikuti Rapat Paripurna Online Ini Bikin Tercengang, Totalitas!

Argo mengatakan, pada prinsipnya Polri sudah melaksanakan berbagai upaya dan langkah-langkah sesuai protokol dalam penanganan dan penanggulangan Covid-19.

''Masyarakat di sekitar Setukpa secara khusus tidak perlu khawatir, karena dari 300 siswa ini yang positif rapid test sudah dilakukan langkah-langkah penanganan,'' ujar dia.

Sementara itu, Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigjen Musyafa meyakini hasil rapid test dapat membuktikan bahwa 300 siswa tersebut positif terpapar virus corona.

Baca Juga: Lakukan Perbuatan Sesat, 300 Nyawa Melayang Sia-Sia Akibat Nekat Tenggak Metanol, Warga Iran Percaya Zat Ini Bisa Luruhkan Virus Corona Padahal Sebabkan Kematian!

''Dari hasil rapid test memang ada yang positif sebanyak 300 siswa,'' kata Musyafa dalam keterangan pers melalui rekaman audio.

Namun, menurut Musyafa, perlu diketahui bahwa pelaksanaan rapid test ini hasilnya tidak 100 persen menjamin orang yang diperiksa positif Covid-19.

Menurut dia, 300 siswa tersebut tetap ditangani seperti pasien Covid-19. Proses belajar mengajar juga dihentikan dan 300 siswa tersebut diisolasi sesuai penanganan pasien Covid-19. (*)

Source : kompas

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Baca Lainnya

Latest