GridStar.ID - Dalam rangka memerangi virus corona, beberapa wilayah telah mengambil keputusan untuk menutup daerahnya.
Bahkan, bupati Tegal juga melakukannya lockdown untuk 4 bulan ke depan.
Inisiatif tersebut tersebut mengundang pro dan kontra di masyarakat.
Hal tersebut dikarenakan pemerintah pusat tidak memberikan perintah kepada daerah untuk memberlakukan lockdown.
Sedangkan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sangat mendorong pemerintah untuk menerapkan lockdown.
Melansir Tribunnews.com, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan tanggapan terkait lockdown pada tayangan YouTube Talk Show tvOne, Sabtu (28/03).
Mahfud menjelaskan kewenangan daerah dalam rangka menangkal virus corona.
"Sekarang kan daerah sudah mengambil tindakan sendiri-sendiri ya, sudah boleh berdasarkan kewenangannya sekarang gubernur itu adalah kepala gugus tugas percepatan penanggulangan Corona"
"Itu semua kepala daerah begitu (tugasnya)."
Namun meksipun diberikan kewenangan, setiap kepala daerah memerlukan izin pemerintah pusat untuk melakukan lockdown.
"Cuma untuk melakukan karantina wilayah itu memang menurut undang-undang harus melalui izin pemerintah pusat," ujar Mahfud.
"Itu ketentuannya, diatur dalam Pasal 60 Undang-undang Nomor 6 tahun 2018."
Menanggapi kurangnya perhatian pemerintah dalam penanganan virus corona, Mahfud menuturkan koordinasi antara pusat dengan daerah.
"Jadi kita harus mengaturnya, dan menurut saya daerah-daerah sekarang sudah mulai giat kok," kata Mahfud.
"Kita setiap hari koordinasi dengan daerah melalui teleconference, melalui macam-macam saluran kita bangun," imbuhnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan penanganan Virus Corona dengan karantina wilayah ataupun lockdown tidak tepat dilakukan di Indonesia.
Terkait hal itu, Mahfud mengungkap kengerian yang terjadi di sejumlah negara setelah memberlakukan lockdown.
"Cuma masalah karantina wilayah, masalah lockdown dan sebagainya yang sebenarnya istilah itu tidak tepat untuk Indonesia," terang dia.
"Karena bagi saya lockdown kalau contohnya seperti yang sekarang terjadi di berbagai negara kan mengerikan."
Bahkan, Mahfud menceritakan di Amerika warga bahkan membawa senjata hanya untuk berebut makanan dengan orang lain.
"Di Amerika kan sekarang sudah borong senjata, kalau lockdown mereka akan berebutan senjata dengan siapa yang kuat dia yang dapat ambil makanan," pungkasnya. (*)